Makbul Padmanegara: Perlu Tim Antiteror dan Bom

Reporter

Editor

Selasa, 23 Desember 2003 09:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menurunkan 21 anggota antiteror dan bom untuk membantu tim investigasi kasus peledakan bom Legian Bali pada 12 Oktober lalu. Tim yang diperbantukan ini berhasil menangkap tersangka utama, yaitu Imam Samudera alias Abdul Aziz. Ini diungkapkan oleh Kapolda Irjen Pol. Makbul Padmanegara, di Gedung Puskodalops (Pusat Komando Pengendali Operasional) Polda Metro Jaya, Selasa (31/12). Dikatakan Kapolda, kasus ledakan bom di tahun ini khusus wilayah Jakarta mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, tercatat empat belas kali kasus peledakan. Sedangkan pada tahun ini, hanya sebanyak delapan kasus. “Demikian pula ancaman bom pada tahun ini turun, tercatat sebanyak 57 kali. Dibandingkan tahun 2001 ancaman bom tercatat 72 kali,” kata Makbul. Karena itu pula, Makbul menyatakan polisi perlu membentuk tim khusus untuk menangani kasus teror dan ancaman bom itu, yang dinamakan tim ATB (Anti Teror Dan Bom). Tim ATB di Polda selama ini diketuai oleh Kasat Serse Narkotika Ajun Komisaris Besar Carlo Tewu, yang sudah mendapat promosi kenaikan jabatan menjadi kepala direktorat reserse narkotika dengan pangkat komisaris besar. Carlo Tewu selama ini langsung bertanggung jawab kepada kapolda. Selain persoalan ancaman bom dan teror Makbul dalam kesempatan itu menjelaskan, persoalan narkoba tidak bisa diabaikan. Pasalnya, perkembangan kasus ini dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Para pemakai narkoba kebanyakan berusia 15-25 tahun. Karena itu, kata dia, polisi telah melakukan beberapa kegiatan operasi dengan sandi Operasi Antik Jaya 2002. Disamping beberapa operasi lainnya seperti Operasi Sadar Jaya 2002, Operasi Wanalaga Jaya 2002, Operasi Mantap Brata VII Jaya, Operasi Ketupat-Lilin Jaya 2002. Selain itu polisi juga sudah membentuk badan narkotika provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi peredaran gelap narkoba. “Saat ini kami juga sedang mendirikan rumah tahanan khusus narkoba yang dananya dibantu dari DPRD,” kata Makbul. Ia beralasan, pembangunan rutan khusus narkoba karena penderita narkoba tidak bisa disatukan dengan pelaku kriminal lainnya. Seorang pemakai membutuhkan rehabilitasi dan penanganan secara tepat. (Istiqomatul — Tempo News Room)

Berita terkait

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

8 menit lalu

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) menilai bahwa masa depan sepak bola Tanah Air akan cerah. Skuad sudah mumpuni untuk turnamen besar?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

11 menit lalu

Terkini Bisnis: Kisah Petugas Kebersihan di Proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Tanggapan Stafsus ESDM Soal Kritik Hilirisasi Nikel Lebih Untungkan Cina

Cerita pekerja harian di proyek Bendungan Sepaku Semoi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

19 menit lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

23 menit lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

PPP Soal Rencana Prabowo Tambah Kementerian: Sebagai Usulan Sah-sah Saja

33 menit lalu

PPP Soal Rencana Prabowo Tambah Kementerian: Sebagai Usulan Sah-sah Saja

Respons PPP soal rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

Daftar Lengkap 14 Pemain Asing V-League Korea Selatan, Termasuk Megawati Hangestri di Red Sparks

47 menit lalu

Daftar Lengkap 14 Pemain Asing V-League Korea Selatan, Termasuk Megawati Hangestri di Red Sparks

Liga bola voli putri Korea Selatan (V-League) akan menyambut musim baru. Tim peserta mulai bersiap, termasuk mendatangkan pemain asing.

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

47 menit lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

1 jam lalu

Modus Penipuan Oknum Pegawai ke Nasabah Sering Terjadi, OJK Pernah Sarankan Bank Ambil Alih

Kasus dugaan penipuan oleh oknum pegawai BTN terhadap nasabah banyak menarik perhatian setelah korban berunjuk rasa di depan kantor bank itu.

Baca Selengkapnya

Soal Wacana Prabowo Tambah Kementerian, PKB Beri 3 Catatan

1 jam lalu

Soal Wacana Prabowo Tambah Kementerian, PKB Beri 3 Catatan

Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah, menyebut ada 3 hal yang harus diperhatikan Prabowo soal wacana penambahan jumlah kementerian dalam kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

1 jam lalu

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

Pemain Solo Leveling: Arise mengambil peran Sung Jinwoo dan banyak pemburu lainnya, bertarung melawan makhluk-makhluk yang berkeliaran di kota.

Baca Selengkapnya