TEMPO Interaktif, Jakarta - Mediasi antara siswa dan guru SMKN 29 Jakarta Selatan, dulu dikenal STM Penerbangan, berhasil. Keduanya sepakat berdamai dan saling meminta maaf.
“Saya minta maaf sebesar-besarnya,” kata Kepala Sekolah SMKN 29, Dedi Dwitagama, di Aula SMKN 29 Jakarta Selatan, Kamis, 15 Desember 2011.
Dedi meminta para siswa lebih fokus menghadapi ujian akhir nasional. "Saya berharap setelah lulus nanti, para siswa bisa cepat dapat kerja," katanya lagi.
Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia Arist Merdeka Sirait menyambut baik permohonan maaf tersebut. Para siswa dan orang tua harus menerimanya karena para siswa juga sebenarnya bersalah.
Menurutnya, sebanyak 103 siswa SMKN 29 yang ketahuan membawa senjata di jalan jelas telah melanggar hukum. "Guru juga salah karena telah melakukan kekerasan terhadap muridnya. Jadi, kita harus fair," kata Aris.
Siti, wakil dari orang tua siswa, menyatakan menerima permohonan maaf dari pihak sekolah. Tapi ada syaratnya, seluruh siswa tidak dikeluarkan dari sekolah. "Sejak dari Markas Polres kemarin pun saya sudah memaafkan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 103 siswa SMKN 29 terjaring razia polisi karena membawa senjata tajam. Saat itu mereka hendak tawuran. Guru mereka dilaporkan marah besar para murid-muridnya itu. Akibat kekerasan yang justru diterima dari para gurunya itu, para siswa melapor ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi
9 September 2013
Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.
Baca SelengkapnyaKuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi
7 September 2013
Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.
Baca SelengkapnyaKemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS
7 September 2013
Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang
6 September 2013
Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.
Baca SelengkapnyaKuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah
6 September 2013
Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.
Baca SelengkapnyaKPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik
6 September 2013
Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.
Baca SelengkapnyaKuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing
6 September 2013
AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.
Baca SelengkapnyaKuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program
5 September 2013
Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.
Baca SelengkapnyaUkur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan
5 September 2013
SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'
Baca SelengkapnyaData Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes
4 September 2013
Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.
Baca Selengkapnya