Keroncong Iringi Misa Natal di Gereja Tugu  

Reporter

Editor

Minggu, 25 Desember 2011 14:43 WIB

Gereja Tugu, di Kampung Tugu, Jakarta. TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang unik dalam misa Natal di Gereja Tugu, Jakarta Utara. Di gereja yang dibangun pada 1747 ini lagu-lagu Natal seperti Malam Kudus dinyanyikan dengan iringan musik keroncong yang syahdu.

Musik keroncong memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari warga Kampung Tugu. Pasalnya, sejak abad ke-17, nenek moyang mereka yang datang dari Portugis telah memainkannya.

"Kami main keroncong tidak hanya di rumah, tapi juga di gereja untuk mengiringi ibadah. Orang Tugu tidak pernah lepas dari alat musik keroncong," kata Arthur Michiels, juru bicara Ikatan Keluarga Besar Tugu (IKBT), di sela perayaan Natal di Gereja Tugu, Ahad 25 Desember 2011.

Misa Natal di Gereja Tugu yang dimulai sekitar pukul 09.00 pagi tadi itu tak begitu ramai. Hanya sekitar seratus jemaat yang menghadirinya. Ini pun merupakan misa terakhir yang digelar hari ini setelah pada malam Natal kemarin diadakan dua kali misa, yakni pada pukul 18.00 dan 21.00.

Menurut Arthur yang juga pemain kontra bass dalam kelompok musik Krontjong Toegoe, ada 150 kelapa keluarga dengan sekitar 750 jiwa yang menjadi jemaat Gereja Tugu. Namun mereka tidak berkumpul dalam komunitas di Kampung Tugu melainkan menyebar di seluruh Indonesia. "Kami justru lebih sering berkumpul di gereja saat Tahun Baru," ujar paman pesepakbola Diego Michiels ini.

Selain acara misa yang lebih sepi, perayaan Natal di lingkungan Kampung Tugu juga tak semarak. Ornamen seperti pohon Natal hanya dipasang di dalam gereja.

Vicky, 50 tahun, salah satu jemaat Gereja Tugu, menyatakan saat ini warga Kampung Tugu hanya mengisi kegiatan Natal yang bersifat religius, yaitu berdoa, merenung, dan berkumpul bersama keluarga. Berbeda dengan periode 1970-an, saat warga banyak berkeliling kampung di malam hari sambil membawa lampion untuk saling berkunjung. "Sekarang tidak lagi. Jadi setelah dari gereja ya pulang ke rumah masing-masing saja," ujarnya.

Keberadaan Kampung Tugu tak bisa dipisahkan dari bangsa Portugis yang mendarat di Jakarta pada 1661. Kata "Tugu" sendiri konon berasal dari kata "Por-tugu-esa" yang berarti perkampungan bangsa Portugis.

Tujuh tahun kemudian, seorang pendeta bernama Melchiorleydecker yang juga keturunan Portugis mendirikan gereja di Kampung Tugu. Namun pada tahun 1740, saat Gubernur Jendral Andriaan Valcenier menjabat, terjadi pemberontakan Cina On Lusten, sehingga Gereja Tugu dibakar.

Gereja yang kini menjadi bangunan cagar budaya itu kemudian dibangun ulang oleh seorang tuan tanah yang bernama Yustinus Vinc pada 1744 dan selesai pada 1747.

PINGIT ARIA


Berita terkait

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

9 Januari 2024

KAI Commuter Layani 14,8 Juta Penumpang KRL Selama Periode Natal dan Tahun Baru

Selama hari libur Nataru data volume pengguna tertinggi pada 30 Desember 2023 yaitu sebanyak 859.564 penumpang KRL.

Baca Selengkapnya

Akhir Libur Nataru, 500 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jabotabek

3 Januari 2024

Akhir Libur Nataru, 500 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jabotabek

Jasa Marga mencatatkan sebanyak 515.778 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek setelah libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru, 34 Ribu Orang Penumpang Naik Kereta dari Yogyakarta

3 Januari 2024

Tahun Baru, 34 Ribu Orang Penumpang Naik Kereta dari Yogyakarta

PT KAI (Daop) 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 34.034 orang naik kereta api (KA) dari seluruh stasiun di wilayah tersebut pada Senin, 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Layani 220.227 Penumpang pada Natal dan Tahun Baru

3 Januari 2024

Kereta Cepat Whoosh Layani 220.227 Penumpang pada Natal dan Tahun Baru

PT KCIC mengapresiasi minat masyarakat yang menjadikan Whoosh sebagai pilihan utama selama libur Nataru.

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik, Waspadai Gelombang Tinggi di Selat Bangka

1 Januari 2024

Puncak Arus Balik, Waspadai Gelombang Tinggi di Selat Bangka

Saat arus balik, tinggi gelombang hingga tujuh hari ke depandi sekitar perairan Selat Bangka diprakirakan berkisar 0.5 hingga 0.75 meter.

Baca Selengkapnya

Liburan Tahun Baru, 32 Ribu Tiket Kereta dari Semarang Masih Tersedia

1 Januari 2024

Liburan Tahun Baru, 32 Ribu Tiket Kereta dari Semarang Masih Tersedia

PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang menjelaskan bahwa hingga kini masih ada sekitar 32 ribu tiket kereta untuk keberangkatan periode 1-7 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Puncak Arus Balik Libur Nataru, Jasa Marga: 140 Ribu Kendaraan Bakal Masuk ke Jakarta

1 Januari 2024

Hari Ini Puncak Arus Balik Libur Nataru, Jasa Marga: 140 Ribu Kendaraan Bakal Masuk ke Jakarta

Jasa Marga memprediksi puncak arus balik libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bakal jatuh pada hari ini, 1 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Natal dan Tahun Baru, PLN Siapkan 624 SPKLU di 411 Titik

1 Januari 2024

Mudik Natal dan Tahun Baru, PLN Siapkan 624 SPKLU di 411 Titik

PLN telah menyiapkan 624 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 411 titik lokasi untuk pengisian daya kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Dishub Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru

29 Desember 2023

Dishub Yogyakarta Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru

Ratusan ribu kendaraan dari berbagai daerah tercatat sudah memasuki wilayah Yogyakarta pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024

29 Desember 2023

Simak Rekayasa Lalu Lintas Arus Mudik dan Balik Tahun Baru 2024

Pengaturan lalu lintas ini berupa pembatasan operasional angkutan barang di jalan tol dan non tol, serta sistem jalur dan lajur pasang surut atau contraflow.

Baca Selengkapnya