Lima tersangka beserta barang bukti senjata tajam bentrokan ormas di Pondok Aren diamankan pihak kepolisian kota Tangerang saat ekspose ke sejumlah wartawan, Tigaraksa, Tangerang, Banten, (29/6). Lima tersangka berinisial ML, AJ, AK, AB, dan YM. ANTARA/Lucky.R
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Tangerang menangkap lima anggota Pemuda Pancasila terkait pembunuhan Ketua Gardu Forum Betawi Rembug (FBR) Tapal Jagal, Muhidin. Kelima orang ini statusnya masih terduga terlibat pengeroyokan tersebut. Mereka adalah Mulyadi alias Mul, 30 tahun, Ari Junianzah alias Ari (19), Abdul Kohar alias Aku (30), Abdulloh alias Aap (30), dan Yandi Margucan alias Sucan (19).
”Motif dan peranan masing-masing sedang didalami,” ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang, Komisaris Besar Bambang Priyo Andogo, Jumat, 29 Juni 2012.
Menurut Bambang, lima orang tersebut ditangkap saat sedang berkumpul di pos ranting Pemuda Pancasila Ulujami sekitar pukul 22.00. Dari tangan kelima orang itu, polisi menyita barang bukti belasan senjata tajam yang masih berlumuran darah, seperti linggis, celurit, dan golok.
”Ada 15 senjata tajam,” kata Bambang. Polisi, kata dia, masih menyelidiki motif di balik penyerangan gardu FBR.
Pengeroyokan oleh massa hingga menewaskan Muhidin, Ketua Forum Betawi Rembug, terjadi di Jalan Ruko Sabar Garuda Asri, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu 27 Juni 2012 dinihari. Massa diperkirakan berjumlah 50 orang tak dikenal. Mereka mengendarai sepeda motor kala mendatangi posko organisasi massa tadi.
Di posko, sekitar sepuluh anggota FBR sedang berkumpul. Massa tiba-tiba menyerang. Anggota FBR itu menyelamatkan diri. Muhidin bertahan dan melawan. Lantaran tak seimbang, ia tewas dengan luka bacok di sekujur tubuh.