Sejumlah anggota tim sukses pasangan Cagub-Cawagub Joko Widodo (Jokowi) - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menempelkan nomor Polisi mobil B 1 JKW di posko Pemenangan Jokowi-Ahok Jln. Borobudur No.22, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menghargai keputusan calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, atau biasa dipanggil Jokowi, untuk tidak dikawal jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta 2012-2017.
"Kalau itu keputusan beliau, harus dihargai," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, kepada Tempo, Sabtu, 22 September 2012.
Menurut Rikwanto, pada prinsipnya, kepolisian siap untuk melakukan pengawalan terhadap Gubernur. "Polisi siap mengawal, tapi kalau tidak mau dikawal, harus dihargai juga."
Biasanya, lanjut Rikwanto, pengawalan dilakukan oleh satu atau dua anggota kepolisian. Namun, Rikwanto enggan mengatakan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengawalan tersebut. "Anggaran dinas Polda," ujarnya singkat.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan tidak akan menggunakan pengawal (voorijder) jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Tidak pakai pengawalan," kata Jokowi di Posko Pemenangan, Kamis, 20 September 2012. Penggunaan pengawalan, lanjut Jokowi, bukanlah gayanya.