TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik tanah di Kampung Tangkiwood, Tamansari, Jakarta Barat, masih menunggu tawaran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berniat membeli tanah mereka untuk ruang terbuka hijau (RTH). "Kami menunggu perwakilan Pemerintah DKI Jakarta datang menemui secara langsung," kata perwakilan tanah Tangkiwood, Maesa Tobing, kepada Tempo, Ahad, 11 November 2012.

Menurut Maesa, hari ini pihaknya akan membentuk tim yang akan mengkaji rencana Jokowi membeli tanah seluas 2.285 meter persegi di RT 09, RT 11, dan RT 12 - RW 02, itu. "Sehingga ketika Jokowi memberikan penawaran, kami sudah punya hitung-hitungan sendiri," ujar Maesa.

Hanya saja Maesa mewanti-wanti kepada pihak Jokowi agar memahami terlebih dahulu duduk permasalahan di kawasan tersebut. Maesa mengaku pihak pengadilan sudah memberikan jaminan bahwa tanah tersebut sah milik Atjeng Sjamsoedi, sehingga Jokowi tidak salah ambil tindakan.

Pada dasarnya, Maesa menambahkan, saat ini ada beberapa rumah warga yang telah diberikan ganti rugi oleh pemilik yang kisarannya antara Rp 38 juta sampai Rp 130 juta per bangunan,dengan hitung-hitungan Rp 1,4 juta per meter persegi. "Total sudah ada 11 rumah dari 44 rumah yang sudah dibebaskan," katanya.

Negosisasi lanjut dia malah menjadi alot ketika ada beberapa warga yang meminta harga per meter persegi tanahnya menjadi Rp 6 juta. "Padahal kami sudah memberi dua opsi diberi ganti rugi atau direlokasi ke rumah susun dan dibiayai selama lima tahun," kata dia. Oleh karena itu Maesa meminta Jokowi dapat bertindak adil dalam menangani permasalahan ini.

Jumat pekan lalu, Jokowi mendatangi Kampung Tangkiwood untuk mengetahui duduk perkara di kawasan tersebut. Mantan Walikota Solo ini juga melontarkan wacana akan membeli tanah sengketa tersebut untuk dijadikan RTH. “Bisa kita beli, kita pakai untuk ruang publik. Ruang Terbuka Hijau kan bagus,” ujar Jokowi. Namun, Jokowi ingin bertemu dulu dengan pemilik tanah. "Kita mau ketemu pemiliknya dulu, coba berapa (harganya)?,” kata dia.

SYAILENDRA