Rumah di Atas Saluran Air Petamburan Digusur  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 3 Desember 2012 13:16 WIB

Petugas membongkar turap yang menutupi saluran air di Kelurahan Kotabambu Utara, Palmerah, Jakarta, Senin (13/2). Sebanyak tiga wilayah rukun warga (RW) kelurahan setempat dibenahi dengan melakukan refungsi saluran air karena mengalami penyumbatan dan menjadi penyebab banjir. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, berunjuk rasa di Jalan Petamburan 3, Senin, 3 Desember 2012, sejak pukul 08.00. Mereka menolak penggusuran rumah mereka, yang berdiri di atas saluran Gili-gili, oleh Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Pusat.

Meski rumah-rumah tersebut dibangun secara ilegal, warga menilai sosialisasinya sangat kurang. "Sosialisasi baru satu minggu, tapi sekarang sudah digusur," kata Warsono, warga Jalan Petamburan 3, Jakarta Pusat, saat ditemui Tempo, Senin, 3 Desember 2012.

Warsono mengatakan, rumah warga yang terkena program normalisasi tidak mendapatkan ganti rugi. "Kalau ada ganti rugi, kami masih bisa terima pembongkarannya," kata dia.

Hafdiansah, warga Jalan Petamburan 1, mengaku telah membayar pajak setiap tahun. Karena itu, dia merasa heran rumahnya harus dibongkar untuk normalisasi saluran tersebut. "Tiap tahun, kami bayar PBB (pajak bumi dan bangunan), tapi sekarang dibongkar tanpa ganti rugi," ujarnya.

Mereka mengaku tidak pernah diajak berbicara soal rencana normalisasi saluran tersebut. "Mereka (pihak kecamatan) bilang sudah berbicara, tapi bukan dengan kami yang rumahnya dibongkar," ujar Warsono.

Pantauan Tempo, saluran air Gili-gili Petamburan itu tampak sangat kotor dan tersumbat sampah. Salah satu penyebabnya, di atas saluran sepanjang 3 kilometer berdiri rumah.

Namun, sejumlah warga mendukung normalisasi saluran air tersebut. "Karena memang kalau musim hujan suka banjir di sini," kata Muhammad Sariman, warga Jalan Petamburan 3.

Sariman mengatakan, pembongkaran itu diperlukan agar saluran air bisa berfungsi dengan baik. Dia juga mengaku rumahnya terpaksa dibongkar sebagian untuk menormalisasi saluran air. "Tapi saya terima untuk kepentingan yang lain," kata dia.

Ketua RT 11, Nadi, mengatakan, banjir kerap terjadi karena saluran air tidak berfungsi. Hujan deras sebentar saja sudah menimbulkan genangan. "Kalau terus-terusan malah sampai banjir," kata Nadi.

Dia juga mendukung normalisasi itu karena diyakini bisa mengurangi dampak banjir. "Memang ada pompa air, tapi kalau saluran air tidak berfungsi, tidak berpengaruh meski dipasang 100 pompa," ujarnya.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Pluit Riang Prasetya Dilaporkan ke Polda Metro soal Dugaan Perusakan Ruko Serobot Bahu Jalan

23 Juni 2023

Ketua RT Pluit Riang Prasetya Dilaporkan ke Polda Metro soal Dugaan Perusakan Ruko Serobot Bahu Jalan

Pemilik ruko di Pluit minta ketua RT Riang Prasetya bertanggung jawab atas kerugian materiel dan imateriel yang dialami karena pembongkaran bangunan.

Baca Selengkapnya

Ketua RT di Pluit Sebut Pembongkaran Ruko Serobot Bahu Jalan oleh Pemkot Jakut Belum Tuntas

10 Juni 2023

Ketua RT di Pluit Sebut Pembongkaran Ruko Serobot Bahu Jalan oleh Pemkot Jakut Belum Tuntas

Ketua RT berharap polemik ruko serobot bahu jalan dan saluran air di Pluit itu bisa segera terselesaikan.

Baca Selengkapnya

Banyak Bangunan Tanpa IMB, Kasatpol PP DKI: Pengawasan Dilakukan Dinas Tata Ruang

5 Juni 2023

Banyak Bangunan Tanpa IMB, Kasatpol PP DKI: Pengawasan Dilakukan Dinas Tata Ruang

Kasatpol PP DKI mengatakan tidak bisa asal bongkar bangunan yang tidak punya IMB karena Satpol PP baru bergerak setelah terima rekomtek.

Baca Selengkapnya

Di mana Ketua RT Riang Prasetya Saat Karyawan Ruko Serobot Bahu Jalan Geruduk Kantornya?

28 Mei 2023

Di mana Ketua RT Riang Prasetya Saat Karyawan Ruko Serobot Bahu Jalan Geruduk Kantornya?

Karyawan ruko serobot bahu jalan dan saluran air di Pluit sempat demo di kantor Ketua RT Riang Prasetya. Di mana Riang saat itu?

Baca Selengkapnya

200 Petugas Gabungan Bongkar Puluhan Ruko Serobot Bahu Jalan di Plut

25 Mei 2023

200 Petugas Gabungan Bongkar Puluhan Ruko Serobot Bahu Jalan di Plut

Puluhan ruko serobot bahu jalan di Pluit akhirnya dibongkar oleh Pemprov DKI Jakarta pada Rabu, 24 Mei 2023

Baca Selengkapnya

Alasan Pemilik Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit Tutup Saluran Air: Dari Zaman Jakpro Semua Got Sudah Ditutup

24 Mei 2023

Alasan Pemilik Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit Tutup Saluran Air: Dari Zaman Jakpro Semua Got Sudah Ditutup

Pemilik ruko serobot bahu jalan di Pluit siap jika disuruh membongkar bagian bangunan yang melanggar, namun minta waktu.

Baca Selengkapnya

Ruko Serobot Bahu Jalan Dibongkar Hari Ini, Pemilik Sebut Beli Aset dari Jakpro Setelah Habis Sewa 2019

24 Mei 2023

Ruko Serobot Bahu Jalan Dibongkar Hari Ini, Pemilik Sebut Beli Aset dari Jakpro Setelah Habis Sewa 2019

Kasus ruko serobot bahu jalan di Pluit, pemilik mengaku telah mendapat izin dari Jakpro untuk penutupan saluran air atau got di depan rukonya.

Baca Selengkapnya