Banjir Banten Butuh Rp 124 Miliar

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 17 Januari 2013 07:37 WIB

Ratu Atut Chosiyah. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Serang -Pemerintah provinsi Banten membutuhkan dana Rp 124 miliar untuk mengatasi banjir. Anggaran sebesar itu hendak dipakai antara lain untuk mengeruk Bendung Pamarayan dan normalisasi Sungai Ciujung.

"Dari hasil rapat koordinasi, pihak Balai Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, dan Cidurian, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum menyampaikan normalisasi Sungai Ciujung membutuhkan anggaran senilai Rp124 miliar. Ini akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Namun pemprov berkewajiban untuk mengusulkannya," kata Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Rabu 16 Januari 2013.


Untuk jangka panjang, menurut Atut, solusi banjir Banten adalah dengan pembangunan Waduk Karian yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah pusat. Atut mengungkapkan, selain wilayah selatan Banten, banjir juga melanda wilayah Banten utara. Menurut Atut, banjir wilayah Banten utara disebabkan oleh meluapnya Sungai Cisadane. "Sungai Cisadane juga membutuhkan normalisasi," katanya.

Atut mengklaim, hal-hal yang menjadi kewenangan pemprov sudah dilakukan antara lain pembuatan sodetan maupun tanggul di wilayah selatan Banten. Namun demikian, kata Atut, penanganan tersebut hanya mampu untuk mengurangi banjir. Misalnya, yang biasanya air yang tergenang selama sebulan, bisa berkurang menjadi cuma beberapa hari saja.

Mengenai jumlah kerugian akibat banjir di Banten, Atut menyatakan sampai saat ini masih dalam pendataan. "Kerugian akibat banjir belum selesai diinventarisasi. Seperti rumah yang rusak, jembatan yang putus, dan sawah yang terendam," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Suyadi Wiraatmaja, mengatakan, meski masih banyak kekurangan dalam penanganan banjir, BPBD Provinsi Banten akan terus memaksimalkan layanan penanganan banjir melalui koordinasi dengan kabupaten/kota. "Kedepan kami akan mendorong pembentukan Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanganan Banjir sehingga penanganannya lebih terencana dan terorganisasi secara sistematis," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Atut juga mendesak pemerintah pusat agar segera membangun Waduk Karian di Kabupaten Lebak. Karena banjir yang terjadi ini akibat meluapnya Sungai Ciujung, Ciseumet, Ciminyak, Cilaku, dan Ciberang. Ratu Atut Chosiyah mengatakan, banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang, Lebak, Kabupaten Serang dan Kota Serang ini akibat meluapnya Sungai Ciujung.

"Kami sudah berupaya melakukan penanganan banjir diberbagai daerah di Banten, tetapi debit air Sungai Ciujung saat ini melebihi prediksi yakni 2.600 meter kubik per detik dari yang biasanya hanya mencapai 1.100 meter kubik per detik. Untuk itu, kami akan mengusulkan pengerukan kepada pemerintah pusat," kata Ratu Atut.

WASI'UL ULUM

Berita terkait

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 jam lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

9 jam lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

2 hari lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

3 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

4 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

4 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

4 hari lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

4 hari lalu

BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

5 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

5 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya