Penderita Kusta Indonesia Tertinggi Ketiga Dunia

Reporter

Kamis, 14 Februari 2013 04:03 WIB

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi berbincang dengan pasien penderita kusta saat di pusat rehabilitasi rumah sakit Sintanala, Tangerang, Banten, Selasa (13/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang-Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah penderita kusta tertinggi di dunia. Dengan jumlah penderita kusta mencapai 23.169 orang membuat Indonesia berada di urutan ketiga dunia penderita kusta terbanyak.

"Pulau Jawa merupakan daerah yang mendominasi angka penderita penyakit menular ini," katanya saat menghadiri peringatan Hari Kusta se-dunia di Rumah Sakit Sitanala, Kota Tangerang, Rabu 13 Februari 2013.

Menurut Nafsiah, jumlah penderita kusta di Indonesia masih cukup tinggi dan terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2012 jumlah penderita kusta terdaftar sebanyak 23.169 kasus dan jumlah kecacatan tingkat 2 di antara penderita baru sebanyak 2.025 orang atau 10.11 persen. Jika dibandingkan tahun 2011 terjadi peningkatan dimana jumlah penderita kusta mencapai 20.023 kasus. "WHO menetapkan Indonesia menempati urutan ke tiga dunia setelah India dan Brazil dengan jumlah penderita kusta tertinggi," katanya.

Nafsiah menjelaskan, penderita penyakit kusta di Indonesia didominasi penduduk yang tinggal di pulau Jawa. Seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogjakarta, Jawa Barat dan Jakarta. "Sekitar 50 persen penderita dari 23.169 kasus berada di pulau Jawa," katanya.

Penderita kusta juga tersebar di luar pulau Jawa, seperti Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua-Irian Jaya. "Jumlah penderita kusta di pulau Jawa mencapai 15 ribu dari 23 ribu penderita kusta di Indonesia," kata Nafsiah.

Pemerintah, kata dia, telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kasus penderita kusta. Dan jika dibandingkan beberapa tahun lalu, jumlah penderita kusta saat ini sudah mengalami penurunan. Sehingga, kata Nafsiah, rumah sakit khusus penderita kusta sudah dikurangi dari 22 rumah sakit kini hanya 10 rumah sakit yang khusus menanggani kasus penderita kusta dan tersebar di Indonesia. "Puskemas sudah melakukan pendeteksian dini penderita kusta dari anak-anak hingga orang dewasa," katanya.

Hanya saja stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta seringkali menghambat penemuan kasus secara dini. Padahal, kusta bukan penyakit kutukan, melainkan penyakit yang ditularkan dari virus karena pola masyarakat yang tidak menjaga kesehatan lingkungan. Upaya untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi dibutukan komitmen dan motivasi yang kuat kepada penderita dari masyarakat. Pandangan masyarakat membantu penderita kusta untuk melihat masa depan.

"Penderita kusta bukanlah orang yang cacat. Hapus stigma dan diskriminasi kepada penderita kusta. Mereka harus diberikan informasi yang jelas dalam upaya pencegahan penularan penyakit ini,"kata Nafsiah.

Selain itu, bila sebelumnya hanya rumah sakit umum yang menangani penderita kusta. Dokter puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia harus dilibatkan. Puskesmas bisa mendeteksi dini penderita kusta yang berada seluruh Tanah Air. Ini sebagai upaya pencegahan agar penyakit ini tidak menular kepada orang lain dan bisa ditekan jumlah penderita-nya. Masyarakat pun harus memperhatikan pola kesehatan dan lingkungan mereka supaya terhindar dari penyakit kusta.

"Penyakit ini bisa disembuhkan. Kusta bukanlah penyakit misterius dan penyakit mematikan,"kata Nafsiah.

Wali Kota Tangerang, Wahidin Halim mengatakan, pemerintah daerah selama ini sudah berupaya memberdayakan bekas pasien penderita kusta dengan memperkerjakan mereka diberbagai tempat.

"Ada yang bekerja sebagai petugas kebersihan, bahkan ada juga penderita kusta yang melakukan usaha bisnis dan sebagian dipulangkan ke daerah asal mereka tinggal," kata Wahidin.

Menurut Wahidin, dalam tiga tahun terakhir sekitar 180 penderita kusta di Kota Tangerang sebagian besar sudah bekerja, berusaha. "20 di antara mereka masih menjadi pengemis di jalanan," katanya. Simak info soal kusta di sini.

JONIANSYAH

Baca juga:

Jokowi Ambil Alih Penanganan Rusun Marunda

Petisi Penahanan Rasyid, Pengacara Angkat Bicara

Ahok Bakal Hapus Angkot, Koperasi Angkot Marah

Ribut dengan Debt Collector, Motor Dibakar

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

4 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

2 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

12 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

17 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

20 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

22 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

25 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

26 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya