Dasar Ahok Cabut Bantuan Pendidikan Siswa Miskin  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 19 Maret 2013 16:42 WIB

Basuki Cahaya Purnama (Ahok). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pencabutan Bantuan Operasional Pendidikan masih dikaji lebih dalam oleh Pemprov DKI Jakarta. Beberapa hal, disebutkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sebagai hal-hal yang patut dikaji. "Harus ada hasilnya sebelum tahun ajaran baru," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2013.

Basuki sedang mengkaji jumlah siswa mampu di sekolah negeri. "Kenapa negeri harus kami bebaskan, sementara swasta 90 persen lebih banyak yang tidak mampu?" kata dia.

Nantinya, jumlah Kartu Jakarta Pintar yang akan diterima di setiap sekolah akan berbeda. Ada sekolah yang sepenuhnya memperoleh KJP, ada yang hanya 10 persen memperoleh KJP. "Bisa juga ada sekolah yang sama sekali tidak dapat," kata Basuki.

Pria yang disapa Ahok ini hendak melihat kebutuhan per murid per sekolah. "Jumlahnya kami ukur standar, kalau sekolahnya mewah tidak bisa," dia menjelaskan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan pihaknya sedang mempertimbangkan mencabut Bantuan Operasional Pendidikan bagi siswa miskin. "Sekolah negeri dibayar penuh BOP-nya, sementara sekolah swasta yang murah hanya 20-30 persen, kan kasihan sekolah-sekolah swasta yang murah," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 18 Maret 2013.

Basuki mengatakan, hal ini dilakukan dengan pertimbangan agar lebih adil. Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan membuat semua siswa di sekolah negeri dan swasta untuk membayar penuh biaya sekolah. Uang untuk membayar penuh biaya sekolah tadi akan disalurkan melalui Kartu Jakarta Pintar. "BOP-nya kami cabut, jadi bayar via KJP, yang tidak mampu kami kasih KJP untuk bayar. Baru adil kan? Ini lagi kami kaji," Basuki menjelaskan.

Basuki mengatakan nantinya semua orang bisa membuat laporan evaluasi tentang KJP ini. "Nanti kami buka di website, di bank, di sekolah, semuanya," kata Basuki.

Kemudian ia mengatakan sesama siswa juga harus saling mengontrol. Bahkan, siswa perokok pun akan dicabut KJP-nya. Ia mengatakan, surat keterangan tidak mampu bukan satu-satunya syarat untuk menerima KJP. "Akan ada beberapa pertimbangan untuk terima KJP, termasuk evaluasi dari sekolah," kata dia. (Baca Topik Terhangat: Paus Fransiskus || Hercules Rozario|| Simulator SIM Seret DPR || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas)

TRI ARTINING PUTRI

Baca juga

Berkobar Dua Jam, Api di Kayu Putih Belum Padam

Pagi Ini, Jokowi Kejutkan Warga Solo

Tahun Ini, 200 Anggota Satpol PP Pindah ke Dishub

Tahun Ini Jakarta Akan Beli 450 Bus Transjakarta

Ini Dia Kota yang Sukses Menerapkan Ganjil-Genap

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya