TEMPO.CO, Jakarta - Umat Budha di Jakarta merayakan Trisuci Waisak 2557 BE dengan tema “keteladanan dasar kemuliaan” pada Sabtu, 25 Mei 2013. Sekitar 150 umat merayakannya di Vihara Bio, Gang Tepekong, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan sejak pukul 10.00 tadi.
Budi Darmawan, Majelis Pengurus Tridharma Jakarta Selatan, mengatakan, tema dan perayaan Trisuci diharapkan memunculkan keteladanan dalam negeri sehingga aman dan kasus yang membelit negeri dapat terungkap. Proses perayaan dimulai dengan persembahan dilanjutkan pemasangan lilin. “Sungguh sulit berbuat baik, maka janganlah pernah menyerah untuk berbuat baik,” begitu doa yang disampaikan dalam acara itu.
Umat kemudian meditasi pada detik-detik Waisak yaitu pukul 11.24.29. Mereka yang memakai batik tenang dan khusuk. "Meditasi bertujuan melihat dan mengamati diri sendiri," ujar Donny Sutanto, Pengurus Wakil Bidang I, Kerohanian.
Meditasi dilanjut sambutan panitia dan diakhiri oleh acara tambahan oleh umat vihara. Prosesi diwarnai nyala 2.232 lilin sebagai bentuk sumbangan dana dari tiap umat. Lilin ini bermakna orang yang memiliki lilin dapat memiliki hidup terang.
Trisuci Waisak sendiri merupakan perayaan untuk menghormati sang Buddha. Trisuci merupakan tiga hal dari Buddha, yaitu Kelahiran, Pencapaian Kesempurnaan, dan Kematian menuju Nirwana yang terjadi pada waktu sama yaitu Bulan Waisak.
Di Vihara Metta, Palmerah Utara, sekitar 400 umat merayakan waisak. "Arti tema waisak tahun ini adalah pemimpin harus memberi keteladanan yang baik," kata Wawayana, seorang panitia pelaksana. Detik waisak jatuh pada jam 11.24 WIB. Semua umat hikmat bermeditasi. Ritual Paritta atau doa dan meditasi dipimpin Bhikku Khemanando.
Setelah bermeditasi sekitar sekitar 10 menit, perayaan diakhiri melepaskan balon ke udara yang berisi doa dan pengharapan. Sebelum acara puncak, rangkaian Waisak didahului Sebulan Pendalaman Dhama. Kegiatan itu merupakan kegiatan spiritual awal sebelum perayaan puncak. "Pada saat itu umat Budha disarankan Puasa Athasila, atau puasa makan lewat tengah hari.”
FAIZ NASHRILLAH | RENLY JAMES YOSUA
Berita terkait
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran
27 hari lalu
Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.
Baca SelengkapnyaTips Belanja Online Aman di Masa Lebaran
27 hari lalu
Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.
Baca SelengkapnyaHari Raya Horor
29 hari lalu
Film horor Siksa Kubur karya Joko Anwar dan Badarawuhi di Desa Penari karya Kimo Stamboel berebut penonton di bioskop pada masa libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaCegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga
29 hari lalu
Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.
Baca SelengkapnyaSejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi
31 hari lalu
Kebiasaan berkirim parsel tak pernah luntur, khususnya pada masa Lebaran. Bagaimana perkembangan tradisi ini di Indonesia?
Baca SelengkapnyaDinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?
35 hari lalu
Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.
Baca SelengkapnyaInspirasi Busana Lebaran di Hari Raya
36 hari lalu
Indonesia Fashion Week 2024 bisa menjadi inspirasi untuk memilih model dan warna busana Lebaran di Hari Raya.
Baca SelengkapnyaBingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?
36 hari lalu
Pemberian bingkisan saat hari raya, salah satunya Lebaran sebagai cara menjalin silaturahmi kepada kerabat, saudara, atau rekan kerja
Baca SelengkapnyaBenarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia
45 hari lalu
Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp99,5 triliun untuk THR dan gaji ke-13 aparatur sipil negara tahun ini.
Baca SelengkapnyaUtamakan THR untuk Kebutuhan Hari Raya, Bukan Biaya Hidup Harian
46 hari lalu
Gunakan uang THR sesuai namanya, untuk menunjang kebutuhan hari raya, bukan untuk biaya hidup sehari-hari.
Baca Selengkapnya