Siswa Tsanawiyah Diduga Jadi Korban Malpraktek
Editor
Yandi M rofiyandi TNR
Rabu, 5 Juni 2013 21:17 WIB
TEMPO.CO, Bekasi--Usman Permana, 14 tahun, siswa kelas 8 Madrasah Tsanawiyah Assuqiah, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, menderita tumor serius di bagian mulutnya. Penyakit itu semakin parah seusai remaja tersebut menjalani operasi di Rumah Sakit Medirosa, Cikarang Selatan. "Diduga mengalami malpraktek," ujar Rudi Suherman, ayah Usman, Rabu 5 Juni 2013.
Rudi mengetahui anaknya menderita penyakit tumor di bagian mulut setelah diperiksa Rumah Sakit Medirosa Cikarang, pada awal April lalu. Menurutnya, penyakit itu dirasakan Usman sekitar 7 bulan belakangan. Keluarga pun memutuskan untuk memeriksa penyakit Usman ke rumah sakit karena kondisi bibirnya yang semakin membengkak.
Kebetulan, lokasi Rumah Sakit Medirosa tidak begitu jauh dari kediamannya di Kampung Walahir Poncol Rt 02 Rw 05, Desa Karang Raharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. "Saat diperiksa, RS Medirosa memvonis anak saya menderita tumor mulut, dan harus segera dioperasi," kata Rudi.
Pihak rumah sakit setempat menyarankan Usman untuk dioperasi pada 9 April 2013. Menurut Rudi, RS Medirosa juga membanderol Rp 20 juta untuk keperluan biaya operasi tersebut. Operasi dilakukan oleh dr Rina Simamora.
Rudi mengatakan, pihak rumah sakit juga meminta biaya Rp 20 juta di muka sebelum operasi berjalan. Keluarga berusaha menyanggupi, karena RS Medirosa menjanjikan kondisi korban kembali normal pascaoperasi medis tersebut.
Usman kemudian dirawat di rumah sakit setempat sehari sebelum dioperasi. Operasi pun berjalan lancar, namun pihak rumah sakit menyarankan Usman melakukan kontrol selama satu pekan secara berturut-turut. "Setelah itu, kami juga rutin check-up 4 kali seminggu untuk mengetahui perkembangan kondisi Usman," tuturnya.
Selama kontrol, kata Rudi, dokter tidak menjelaskan ihwal perkembangan maupun keluhan penyakit anaknya. Dokter yang menangani juga tidak memberitahu seputar pantangan makanan yang dikonsumsi pasien. Namun tiba-tiba kondisi mulut dan wajah Usman semakin membengkak.
Keluarga pun meminta pertanggungjawaban dokter, dan Usman dibawa kembali ke rumah sakit untuk dicek kondisi medisnya. Hingga akhirnya, dokter yang menangani penyakit Usman memberikan rujukan agar pasien ditangani di Rumah Sakit Dharmais Jakarta.
RS Dharmais sempat menolak, karena surat rujukannya tidak memenuhi syarat. Beruntung, rumah sakit itu memberi kesempatan untuk memeriksa penyakit Usman ke bagian Radiotherapy. Profesor Aprizal, dokter yang memeriksa menilai penyakit Usman masih memerlukan penanganan medis secara intensif.
Keterangan RS Medirosa Cikarang, melalui Staff Humas dan Marketing, Sri Medali Dewi mengatakan bakal mempelajari permasalahan ini. Pihak rumah sakit juga akan menelusuri kronologi penyakit yang dialami pasien, hingga penanganan dari dokter yang bersangkutan. "Kami akan meminta klarifikasi dulu dari dokter yang menangani," katanya.
Menurutnya, pihak rumah sakit juga akan meminta waktu untuk mengetahui secara pasti masalah ini. "Mungkin 1-2 hari akan kami sampaikan perkembangannya," demikian Sri.
Keluarga Usman juga melaporkan dugaan kesalahan penanganan medis ini ke pihak kepolisian. Laporan untuk meminta pertanggungjawaban RS Mediros ihwal penanganan medis penyakit tumor mulut Usman.
MUHAMMAD GHUFRON
Terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Membangkang | Ahmad Fathanah
Baca juga:
Geng Sopir Angkot 'The Doctor' Lakukan Pembunuhan
Ruhut Tantang PKS Keluar dari Koalisi
Lawan Belanda, Timnas Indonesia Latihan Perdana
Usai Kunjungan Priyo, Kalapas Sukamiskin Ditegur