TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Muhammad Sanusi mengatakan, pembentukan panitia khusus untuk proyek mass rapid transit bertujuan agar pengawasan lebih efisien. Sebab, proyek MRT diawasi oleh Komisi B, C, D, dan E.
"Kami bentuk saja panitia khusus supaya PT MRT tidak perlu bolak-balik dipanggil untuk rapat kerja. Nanti direksinya malah gak kerja kalau dipanggil terus," kata Sanusi ketika dihubungi Tempo, Kamis, 13 Juni 2013.
Keempat komisi itu mengurusi permasalahan yang berbeda dalam proyek pembangunan jalur trasportasi massal tersebut. Komisi B mengurusi manajerial, Komisi C menangani keuangan, komisi D mengurusi teknis pembangunan, sementara komisi E menangani harga tiket untuk masyarakat.
Pertimbangan lainnya, kata Sanusi, ada aturan penamaan yang menyebutkan pengawasa bersama oleh beberapa Komisi hanya bisa dilakukan dalam pansus. "Sebenarnya isinya rapat kerja biasa saja, tetapi isinya perwakilan setiap fraksi agar nanti bisa dibagi ke komisi yang terlibat," kata dia.
Menurutnya, anggota dewan tak bermaksud melakukan pengawasan khusus untuk pengerjaan proyek MRT. Oleh sebab itu, partai pendukung pemerintah yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra pun turut mengirimkan perwakilan fraksinya. PDIP diwakili oleh Boy Bernardi Sadikin dan Gerindra diwakili oleh Taufik Hadiawan. Pansus tersebut dibentuk pada pekan lalu dan beranggotakan 21 orang anggota dewan dari berbagai fraksi.
ANGGRITA DESYANI
Terhangat:
Mucikari SMP | Taufiq Kiemas | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Mark Zuckerberg Dicecar Pemilik Saham Facebook
Rupiah Turun Ancam Pengusaha Komputer
Dahlan Minta BUMN Buyback Saham Bluechip
Postur Anggaran RAPBNP 2013 Disetujui
Berita terkait
Partai Buruh akan Gugat Aturan Pencalonan Pilkada ke MK, Ini Alasannya
5 hari lalu
Menurut Partai Buruh, parpol yang meraih suara di Pemilu Anggota DPRD 2024 seharusnya berhak mengusulkan paslon pada Pilkada.
Baca SelengkapnyaPenjelasan KPU soal Caleg Terpilih Pemilu 2024 Tak Wajib Mundur Jika Maju Pilkada
8 hari lalu
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan mengenai caleg terpilih Pemilu 2024 yang ingin ikut Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKPU: Anggota DPR, DPRD dan DPD Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024
9 hari lalu
KPU menjelaskan mengenai ketentuan anggota dewan yang ingin ikut pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaHadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik
16 hari lalu
Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.
Baca SelengkapnyaPembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi
19 hari lalu
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
22 hari lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaMantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi
51 hari lalu
ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen
58 hari lalu
Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.
Baca SelengkapnyaWilliam Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya
18 Maret 2024
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya
Baca SelengkapnyaWayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan
13 Maret 2024
Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.
Baca Selengkapnya