Dua Hal yang Dilupakan Jokowi Soal Transportasi

Reporter

Senin, 17 Juni 2013 05:51 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo. ANTARA/Rafiuddin Abdul Rahman

TEMPO.CO, Jakarta--Ketua Masyrakat Transportasi Indonesia sekaligus Guru Besar Transportasi UGM Danang Parikesit mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berupaya memperbaiki masalah transportasi di Jakarta. Namun, kata Danang, ada hal yang dilupakan Jokowi.

"Tepatnya ada dua hal yang belum diperhatikan Jokowi terkait transportasi. Padahal, hal ini mudah dan tidak mahal biayanya," ujar Danang kepada Tempo, Selasa, 4 Juni 2013. Koran Tempo selama sepekan, mulai Senin 17 Juni 2013 akan membahas tentang persoalan Jakarta yang masih menjadi pekerjaan rumah Jokowi-Ahok.

Hal pertama, kata Danang, adalah fasilitas untuk pejalan kaki. Danang mengatakan, selama ini Jokowi terlalu fokus kepada perbaikan layanan Transjakarta serta pelaksanaan proyek MRT dan Monorail hingga melupakan pejalan kaki.

Padahal, kata Danang, pejalan kaki ini adalah para calon penumpang transportasi massal yang tengah dikembangkan. Kalau pejalan kaki tak diperhatikan, jangan harap mereka mau bergerak ke transportasi massal.

"Itu biaya murah, dampak langsung dilayani masyarakat. Fasilitas pejalan kaki adalah akses pertama orang ke angkutan umumm," ujar Danang sambil berkata bahwa 60 persen pengguna transportasi massal adalah pejalan kaki,

Hal kedua yang belum diperhatikan adalah restrukturisasi trayek. Danang mengatakan, hingga saat ini, banyak trayek angkutan umum yang belum berubah. Padahal, titik-titik hunian masyarakat sudah berubah dan seharusnya trayek itu mengikuti letak hunian-hunian masyarakat.

"Itu P20, selama dua puluh tahun gak pernah berubah trayeknya. Seharusnya mulai diubah dan diatur. Intinya, penataan fasilitas pejalan kaki dan trayek yang baik," ujar Danang.

Danang mengakui bahwa tidak mudah untuk melakukan penanganan terhadap dua hal ini. Untuk perbaikan trotoar saja yang merupakan fasilitas pejalan kaki, tak ada aturan jelasnya. Plus, masih harus menghadapi protes dari pedagang-pedagang di pinggir jalan.

Sementara itu, soal trayek, Danang berkata pihaknya Pemprov pun harus berhadapan dengan pemilik angkutan umum yang trayeknya diganti. Tidak semua perusahaan angkutan mau trayeknya diganti karena tak ada jaminan mereka akan mendapatkan hasil yang sama dari trayek lama. "Ya itu masalah kemauan sih. Kalau ada kemauan, pasti bisa," ujarnya singkat.

Terakhir, Danang mengatakan, wilayah Surabaya patut dijadikan contoh soal fasilitas pejalan kaki. Trotoar misalnya, di Surabaya, rata dan lebar. Selain itu, penataannya juga menarik.Contoh lainnya adalah Singapura di mana meski panas, orang betah berjalan kaki di sana.

ISTMAN MP

Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah

Baca juga:

Kongres Dukung Jokowi Presiden 2014 di Bandung

Jokowi Tolak Bayar Sewa Stan di PRJ Kemayoran

Ada 'Kartel' Kerak Telor di PRJ Kemayoran

Ahok Rela Taman Monas Rusak Karena PRJ

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya