Hashim Audit Taman Margasatwa Ragunan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 24 Juni 2013 06:02 WIB

Sejumlah gajah turt berpartisipasi dalami Parade Satwa di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (22/6). Parade ini dalam rangka HUT DKI Jakarta ke-486 tahun. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah DKI Jakarta menunjuk pengusaha Hashim Djojohadikusumo sebagai Kepala Pengawas Taman Margasatwa Ragunan. Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan ihwal pengangkatan adik Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, itu Jumat, pekan lalu. “Dia dipilih karena seorang pengusaha sukses,” kata Basuki.

Dia menjamin tak ada konflik kepentingan dalam penunjukan itu, meski Basuki adalah kader Partai Gerindra. “Tidak ada urusan. Kebetulan saja dia adik Prabowo,” ujarnya. Basuki berharap kehadiran Hashim sebagai pengusaha mampu memajukan kondisi kebun binatang di Ibu Kota itu, sehingga nyaman dan menarik banyak pengunjung.

Hashim juga membantah anggapan bahwa pengangkatan dirinya karena alasan politik. “Saya ditunjuk karena saya pencinta satwa liar,” ujarnya. Dia mengaku ditawari posisi itu oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat membicarakan pelestarian binatang di Jakarta pada Desember 2012. “Saya dipilih langsung Pak Jokowi.”

Rencananya, Hashim bertemu dengan pengelola kebun binatang Ragunan besok. Saat itu, dia akan melakukan audit keuangan dan lahan. “Saya mendengar ada lahan yang dijual, itu melanggar aturan,” ujarnya. Selain itu, kata Hashim, dia akan menginventarisasi aset Ragunan, termasuk binatang-binatang yang dikandangkan di sana. “Kalau ada hewan yang mati karena salah urus, harus kena sanksi.”

Hashim menjamin kebun binatang yang memiliki koleksi 2.000 hewan itu tak akan dikelola swasta. “Pokoknya harus terjangkau semua kalangan,” ujarnya. Namun Hashim tak menampik jika ia disebut sudah menyimak presentasi dari Taman Safari mengenai pengelolaan kebun binatang.

Juru bicara Kebun Binatang Ragunan, Wahyudi Bambang, enggan berkomentar ihwal pengelolaan kebun binatang itu. “Kami telah melakukan yang terbaik. Buktinya, jumlah pengunjung naik setiap tahun,” ujarnya. Sejak 2011, jumlah pengunjung tercatat rata-rata 4 juta orang.

Maksum, 45 tahun, seorang pembersih kandang Kebun Binatang Ragunan, menolak jika tempat itu dikelola swasta dan bergeser dari rumah hewan menjadi tempat hiburan. “Nanti hewan stres karena fisiknya digenjot untuk memuaskan pengunjung,” ujarnya.



GALVAN YUDISTIRA | M. ANDI PERDANA
Topik Terhangat
Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita Terpopuler

Persib vs Persija Batal, Bobotoh Blokir Pintu Tol

Basuki: Jakarta Bukan Hanya untuk Orang Kaya

Macet 'Gila' di Perayaan Ulang Tahun Jakarta


Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya