TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan penggunaan tiket elektronik Transjakarta kurang promosi. Sosialisasi yang lemah itu menyebabkan tidak banyak masyarakat yang tahu dan kemudian menggunakannya. "Tetapi memang perlu waktu, ini kan baru enam bulan," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 12 Mei 2013.
Jokowi mengatakan saat ini penumpang tidak bisa dipaksa untuk menggunakan tiket elektronik. "Nanti kalau sudah dua atau tiga tahun baru bisa diberlakukan kalau tidak punya e-ticket tidak bisa naik," kata dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengintegrasikan berbagai moda transportasi agar bisa digunakan dengan satu tiket elektronik. Yang terdekat adalah Transjakarta dengan kereta rel listrik karena sudah sama-sama memiliki tiket elektronik. Selanjutnya, monorel dan MRT juga akan diintegrasikan. Begitu juga dengan metromini dan kopaja jika sudah diperbaiki.
Setelah diintegrasikan, sosialisasi penggunaan itu juga memerlukan waktu yang lama. Setidaknya memerlukan waktu dua atau tiga tahun. "E-ticketing itu tidak gampang dan butuh waktu," katanya.
Penerapan tiket elektronik di Transjakarta memang masih jalan di tempat. Salah satu penyebabnya karena minimnya fasilitas pendukung e-ticketing. Pengisian saldo tidak bisa dilakukan di semua halte, selain itu gerbang elektronik juga belum tersebar merata.
ANGGRITA DESYANI
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Baca Juga:
Ini Pengakuan Penulis Buku SD 'Porno' Anak Gembala
Alex Noerdin Batal Jadi Gubernur Sumatera Selatan
Sefti Ingin Jenguk Fathanah di Bilik Asmara
Berita terkait
Tak Hanya Tom Lembong, 4 Mendag Era Jokowi Ini Juga Impor Gula Besar-Besaran
12 jam lalu
Selain Tom Lembong, 4 Menteri Perdagangan era Jokowi ini juga mengimpor gula secara besar-besaran.
Baca SelengkapnyaGSN Disebut Akan Bantu Eksekusi Kebijakan Strategis Pemerintahan Prabowo
13 jam lalu
Utje mengatakan bahwa hampir seluruh relawan Presiden ke-7 Jokowi dan Presiden Prabowo akan bergabung ke Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN.
Baca SelengkapnyaSurvei Kawula17 Ungkap Penyebab Nilai Kinerja Jokowi Merosot Menjelang Lengser
14 jam lalu
Sigi Kawula17 menunjukan bahwa dari rentang nilai 1-10, nilai kinerja Jokowi merosot dari 5,7 di Q2 2024 menjadi 5,4 di Q3 2024 ini.
Baca SelengkapnyaRatusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional
15 jam lalu
GSN akan dihuni oleh ratusan organisasi maupun relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran. Organisasi ini juga bakal dipimpin oleh Rosan Roeslani.
Baca SelengkapnyaWacana Projo Menjelma Jadi Partai, Jokowi: Terserah Projo
15 jam lalu
Kongres ketiga Projo dijadwalkan berlangsung pada Desember 2024. Di situ, Projo akan menghimpun aspirasi masyarakat untuk menentukan arah ke depan.
Baca SelengkapnyaKelompok Pengacara dan Profesional Dukung Ridwan Kamil-Suswono, akan Mengawal sampai MK
16 jam lalu
GPN RI menyatakan akan mengawal kemenangan Ridwan Kamil-Suswono dalam satu putaran di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPramono Anung Nilai Program PTSL di Jakarta Belum Maksimal
20 jam lalu
Pramono Anung mengatakan program PTSL dianggap sebagai solusi untuk memberi jaminan kepada warga soal kepemilikan tanah
Baca SelengkapnyaDitetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Impor Gula, Ini Rekam Jejak Tom Lembong
23 jam lalu
Tom Lembong pernah menjadi menteri dan penulis pidato Jokowi, kemudian sebagai tim pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDekan FISIP Unair Jelaskan Maksud Diksi yang Tepat untuk Kritik
1 hari lalu
Dekan FISIP Unair keberatan dengan diksi yang dipilih oleh BEM FISIP Unair untuk membuat karangan bunga.
Baca SelengkapnyaUsai Didukung Projo, Ridwan Kamil Berharap Bisa Segera Bertemu Jokowi
1 hari lalu
Ridwan Kamil menjabarkan, bukti Jokowi mendukung pasangan Rido, yakni mengizinkan serta mengirim Projo untuk mendeklarasikan dukungan secara terbuka
Baca Selengkapnya