Ini Alasan Warga Muara Baru Halangi Penataan Pluit

Reporter

Kamis, 22 Agustus 2013 12:19 WIB

Pemukiman liar di sekitar kawasan Waduk Ria Rio di kawasan Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (20/8). Waduk ini akan dipercantik layaknya waduk Pluit. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah warga di RT 19 RW 17, sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang tengah ditertibkan hari ini, Kamis 22 Agustus 2013, mengatakan bahwa keributan di awal-awal penertiban adalah hal yang disengaja sejumlah oknum warga sendiri.

Sebelumnya, sejumlah warga memang sempat menghalangi penertiban dengan menutup akses masuk petugas ke permukiman. Sambil membawa bambu runcing, mereka menaruh kayu, ban, batu, serta seng di jalan masuk. Mereka juga berkali-kali hendak menyerang aparat.

"Sebenarnya 90 persen warga sini nggak mau buat ribut, sudah pada mau pindah. Ya, hanya 10 persenlah yang berhubungan dengan kawasan ini yang mau buat ribut,"ujar salah satu warga bernama Arifin (63).

Meski mengatakan, ada oknum yang hendak membuat ribut, Arifin enggan menyebutkan nama. Ia hanya berkata bahwa pada dasarnya warga di sana mau ditertibkan. "Beberapa juga sudah dapat uang ganti rugi untuk pindah,"ujar pria asal Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan, yang mengaku akan pindah sementara ke sebuah rumah kontrakan di Muara Baru, sisi timur Waduk Pluit.

"Karena rusun yang di Muara Baru belum siap. Kalau sudah siap, saya pindah ke rusun sana,"ujarnya menjelaskan. Ketua RT 19 Sahroni mengatakan hal senada. Ia berkata, sejumlah warga di tempat tinggalnya sebenarnya sudah mau pindah ke rusun dan tidak ingin membuat keributan.

Namun, menurutnya, karena pasukan penertiban terkesan membabi buta, warga jadi takut dan akhirnya malah melakukan perlawanan ketika ditertibkan. "Kalau baik-baik seperti pas penertiban tempatnya Teddy, seharusnya gak ramai," ujarnya menjelaskan.

Lebih lanjut, Sahroni menambahkan bahwa dari 68 rumah yang ada, 10 rumah sebenarnya sudah kosong (ditinggalkan warganya pindah) kemarin. Namun, belum dirobohkan sehingga baru hari ini akan diratakan dengan mesin backhoe.

Secara terpisah, Koordinator Normalisasi Pasca Bencana Waduk Pluit Heryanto mengakui bahwa masih ada warga-warga yang bersikeras menolak untuk ditertibkan. Mereka adalah pemilik sejumlah kontrakan di sisi barat Waduk Pluit bernama Budi, Gemblong, dan Karma.

"Mereka itu ngakunya punya PBB tapi PBB kan bukan surat keterangan kepemilikan tanah. Tanah ini punya Pemprov DKI Jakarta. Mereka sudah kami beri peringatan, tapi tak menggubris, jadi kami tertibkan,"ujar Heryanto menegaskan.

Berdasarkan pantauan, penertiban permukiman di sisi barat Waduk Pluit masih berlangsung hingga saat ini. Beberapa rumah tampak sudah rata dirobohkan dengan dua backhoe di lokasi.

Sementara itu, jalan-jalan di dalam permukiman dipenuhi perabotan milik warga yang ditertibkan. Ada piring, lemari, kulkas, kasur, sofa, tv, dan sebagainya yang nanti akan diangkut dengan truk atau bus.

Beberapa warga juga tampak masih berbenah di rumah masing masing yang belum dirubuhkan. Mereka dibantu oleh aparat Satpol PP yang totalnya 500 orang.

ISTMAN MP


Topik Terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Pilkada Jatim | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita Terpopuler:
KPK Tegaskan Bakal Panggil Jero Wacik

KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT

Ahok: Waduk Ria-rio Dibongkar Akhir Bulan

Rombongan Bus Giri Indah Habis Gelar Puasa Easter

Moeldoko Dipuji Hanura, `Siapa Dulu Dong Gurunya`

Berita terkait

Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

26 Oktober 2019

Normalisasi Waduk, Apa Kabar Waduk di Marunda Kini?

Pembangunan ataupun normalisasi waduk di Kecamatan Marunda, Jakarta Utara terbengkalai selama lebih kurang empat tahun.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

14 September 2019

Anies Baswedan Andalkan Ini Buat Antisipasi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemerintah telah siap menghadapi datangnya musim hujan dan potensi banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kalah Lawan Susi, Sandiaga Uno Prioritaskan Waduk Paling Tercemar

1 Maret 2018

Kalah Lawan Susi, Sandiaga Uno Prioritaskan Waduk Paling Tercemar

Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan, sekitar 50 persen situ/waduk di Jakarta tercemar berat. Sandiaga Uno berjanji membersihkannya.

Baca Selengkapnya

Cek Penyusutan, Pemerintah Patok Ulang Batas Situ di Depok  

15 Mei 2017

Cek Penyusutan, Pemerintah Patok Ulang Batas Situ di Depok  

Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane akan melakukan pematokan batas luas 23 situ di Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Airin Perintahkan Satpol PP Cek Keramba Ikan di Situ Gintung  

22 Maret 2017

Airin Perintahkan Satpol PP Cek Keramba Ikan di Situ Gintung  

Ratusan keramba apung kini memadati kawasan Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Kata Menteri Luhut, Kualitas Air Waduk Jatiluhur Sudah Berkurang

15 Maret 2017

Kata Menteri Luhut, Kualitas Air Waduk Jatiluhur Sudah Berkurang

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa kondisi air waduk Jatiluhur saat ini sudah dalam kondisi memperihatinkan.

Baca Selengkapnya

Setelah Cuti Kampanye, Ahok Bereskan Proyek di Cilangkap Ini

3 Februari 2017

Setelah Cuti Kampanye, Ahok Bereskan Proyek di Cilangkap Ini

Setelah cuti kampanye, Ahok akan kembali aktif dan langsung
memprioritaskan pembangunan waduk di Cilangkap, Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Normalisasi 21 Situ, Depok Minta Bantuan Rp 591 M ke Pusat

13 Desember 2016

Normalisasi 21 Situ, Depok Minta Bantuan Rp 591 M ke Pusat

Normalisasi situ diajukan sebagai upaya penanggulangan banjir di Depok dan Jakarta.

Baca Selengkapnya

Air Waduk Saguling Meluap, Masyarakat Diminta Waspada

11 November 2016

Air Waduk Saguling Meluap, Masyarakat Diminta Waspada

PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling memberikan

peringatan dini ke masyarakat sekitar aliran sungai yang

terdekat dari Waduk Saguling.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Optimalisasi Waduk Menjadi PLTA

20 September 2016

Pemerintah Optimalisasi Waduk Menjadi PLTA

"Bersama dengan Statkraft, perusahaan asal Norwegia, mereka tertarik untuk hidropower di Indonesia karena potensi yang ada cukup besar..."

Baca Selengkapnya