Dengan menaiki kendaraan terbuka Ketua FPI Rizieq Shihab bersama rombongan melakukan konvoi di Jalan Gatot Soebroto,Jakarta (25/08). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta-Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berharap media lebih independen dalam memberitakan tentang ormasnya. Sebab, pemberitaan dari media mempengaruhi masyarakat dalam menilai ormasnya.
"Masyarakat menilai FPI karena informasi dari media," kata Rizieq dalam konferensi pers yang digelar di kantor pusat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, Ahad, 25 Agustus 2013. Dalam hal ini, Rizieq menambahkan, dia tidak meminta media untuk berpihak kepada FPI.
Rizieq mengeluarkan pernyataan seperti itu karena pemberitaan dari media membuat FPI dicap sebagai ormas yang anarkis oleh masyarakat. "Media seharusnya bersikap independen dan tidak membawa kepentingan," ucap pria yang mengenakan sorban itu. "Memberitakan apa adanya."
Lantara tidak menyajikan berita yang secara proposional, Rizieq menyatakan, FPI telah melaporkan 8 media elektronik dan 3 media cetak nasional ke Dewan Pers. Namun, Rizieq tidak menyebutkan nama-nama media tersebut. "Kita lihat aja nanti di dewan pers," tutur pria berkacamata itu.
Selain membahas media, Rizieq juga menyinggung tentang FPI. Rizieq mengharapkan ormas yang bernafaskan Islam itu tidak lagi melakukan sweeping. Tak hanya sampai di situ, "Perusakan tidak boleh dilakukan," ujar pria yang mendapatkan dukungan dari para pengurus dan simpatisan FPI untuk menjadi kandidat presiden pada pemilu 2014 mendatang.