Sejumlah anggota polisi memberikan penghormatan terakhir kepada Alm. Aipda Anumerta Sukardi di Tempat pemakaman Umum Kemiri, Jakarta, Rabu (11/9). Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tidak dikenal di depan Gedung KPK tadi malam. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Gaji seorang Provost, khususnya pangkat Brigadir, memang tidak begitu besar dibanding tugas yang sangat berat. Namun, menurut salah seorang rekan Aipda Sukardi yang enggan menyebutkan namanya, tugas sebagai polisi itu kebanggaan.
"Gaji ya dicukup-cukupi," ujar rekan kerja Sukardi kepada Tempo, Rabu 11 September 2013. Namun, ia enggan menyebutkan besaran gaji. Menurutnya, Sukardi merupakan pribadi yang baik dalam hubungan personal. Juga, kata dia, termasuk petugas yang profesional. "Tabiatnya baik," ujarnya.
Ketika mendengar kabar tersebut Selasa malam 10 September 2013, rekan-rekan kerja di kantor kaget dan terpukul. "Kami tidak menyangka ini akan terjadi," katanya.
Aipda Sukardi, anggota Satuan Provost Direktorat Polisi Perairan Kepolisian Republik Indonesia, ditembak orang tak dikenal di depan Kantor Komisi Pemberantas Korupsi, Jalan H.R. Rasuna Said, pada pukul 22.00 WIB. Menurut keterangan saksi di lapangan, terdengar tiga kali suara tembakan. (Baca: Saksi Penembak Sukardi, dari Sopir hingga Satpam)