Jokowi Ingin Kota Tua Jadi Ikon Jakarta  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 25 Oktober 2013 07:41 WIB

Bus Transjakarta melintas di samping halte transjakarta Museum Fatahilah yang bernuansa museum di Kawasan Kota Tua, Jakarta, (15/2). Seperti inilah halte Transjakarta yang disukai oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menginginkan kawasan wisata Kota Tua di Jakarta Barat menjadi brand Kota Jakarta. Sebab, menurut dia, sebuah kota akan dilihat oleh seluruh penjuru dunia bila memiliki ciri khas.

"Itu akan menjadi kekuatan dan potensi yang unik. Dan, Jakarta adalah Kota Tua," kata Jokowi di Gelanggang Olahraga Ragunan Rawamangun, Jakarta Timur, kemarin.

Pada tahap petama pihaknya akan berfokus pada penataan di sekitar Museum Fatahillah. "Kita bikin contoh dulu, center-nya itu, kita tata enam bulan ini yang luasnya 8 hektare," kata dia.

Penataannya dalam bentuk rekonstruksi gedung dengan cara mengecat dan merestorasi beberapa bangunan yang kurang baik. Lalu, penataan kawasan sekitarnya hingga ke Pelabuhan Sunda Kelapa seluas 280 hektare.

Yang paling penting, dia menambahkan, bagaimana mengisi Kota Tua dengan berbagai kegiatan. "Di museum dengan seni budaya, baik dengan kegiatan-kegiatan yang lain," ujar dia. Jokowi juga ingin mempercantik Kota Tua dengan menggarap manajemen lighting-nya.

Agar penataan kawasan tersebut rampung pada Maret tahun depan, dia akan melakukan percepatan dengan menggandeng konsorsium swasta. Pembagian tugasnya adalah Pemerintah DKI Jakarta menangani infrastruktur, seperti penanganan kali-kali besar dan gedung-gedung milik pemerintah.

Sedangkan konsorsium swasta menangani gedung-gedung milik Badan Usaha Milik Negara dan swasta. "Kita ini kan selalu prosedur-prosedur, kelamaan. Kita ingin bergerak dulu, orang biar melihat contohnya dulu, baru nanti akan bilang ooo..memang harus dilakukan," kata dia.

Menurut pengamatan Tempo, saat ini Kota Tua kerap diramaikan oleh aneka pertunjukan. Namun, di balik keriuhan itu, pemanfaatan kawasan belum maksimal. Subkhan, anggota komunitas Sahabat Kota Tua, mengeluhkan kurangnya sinergi antara komunitas dan otoritas.

Menurut dua, komunitas butuh pembinaan agar lebih berkembang. “Padahal komunitas bisa mengangkat nama Kota Tua dengan keterampilan mereka,” kata Suhan.

Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua, Gathut Dwi Hastoro, mengatakan pihaknya ingin memberdayakan komunitas-komunitas yang meramaikan Kota Tua. “Apa daya? Anggaran pembinaannya enggak ada,” kata Gathut.

LINDA TRIANITA | ANGGRITA DESYANI | ATMI PERTIWI

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

1 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

2 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

3 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

7 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

15 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

16 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

18 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

20 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya