Ahok Ancam Cabut Izin Rumah Sakit Swasta  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 9 November 2013 13:40 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, bertemu dan berdialog dengan para buruh yang berunjuk rasa di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Rabu (24/10). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dengan panggilan Ahok, menyatakan akan menindak tegas rumah sakit swasta yang tidak kooperatif dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional. "Sanksinya akan saya cabut langsung izin operasinya," kata Ahok dalam Seminar Persiapan Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional 2014 di JCC Senayan pada Sabtu, 9 November 2013.

Ahok mengatakan, hingga saat ini, banyak keluhan yang ia terima dari masyarakat menyangkut penolakan Kartu Jakarta Sehat (KJS), yang merupakan bentuk paralel dari implementasi Jaminan Kesehatan Nasional. "Ternyata memang ada rumah sakit yang tidak menyetujui dan pasien pun tidak mengerti mekanisme pelayanan yang di-cover KJS," kata Ahok.

Ahok mengatakan, implementasi jaminan sosial akan sulit jika keterlibatan rumah sakit swasta minim dan sepenuhnya mengandalkan rumah sakit pemerintah. "Pemerintah, kan, hanya 45 persen," kata Ahok.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Kementerian Kesehatan, Suprijantoro, yang turut hadir dalam seminar, menyatakan kendala untuk melibatkan rumah sakit swasta adalah keterbukaan. "Pihak swasta ini banyak yang tidak bersedia untuk menyampaikan data keuangannya karena dianggap rahasia perusahaan," kata Suprijantoro. Menurut Suprijantoro, data keuangan yang juga merangkum perincian unit cost pelayanan kesehatan akan dijadikan perhitungan seberapa besar premi yang bisa ditanggung melalui jaminan kesehatan.

Menanggapi hal tersebut, Ahok menegaskan, diperlukan sanksi bagi rumah sakit yang menolak kooperatif tersebut. "Jangan mimpi mendapat keuntungan lebih melalui fee for service dulu," kata Ahok. Ahok berharap, dengan kerja sama pihak swasta, nantinya nilai premi yang ideal dapat dipastikan. "Kita harapkan bisa ditentukan nilai premi ideal pada 2015 atau 2016," kata Ahok.

Adapun besaran premi yang diberikan melalui jaminan kesehatan untuk implementasi 2014 nanti adalah sebesar Rp 18 ribu. Nilai tersebut diketahui ditentukan oleh pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan. Jakarta sendiri melalui KJS memberi premi jaminan kesehatan sebesar Rp 23 ribu.

ISMI DAMAYANTI




Terpopuler:
Demokrat: SBY Tak Bermaksud Kritik Jokowi, tapi...
Empat Selingkuhan Hakim Vica Menulis Testimoni
Nasib Istri Anas di Hambalang, Ini Kata Bos KPK
Serang Jokowi, Kubu SBY Dinilai Salah Tembak
Anas: Athiyyah Laila Tak Harus Ditulis Istri Anas
Proyek Perusahaan Istri Anas Terbesar di Hambalang
Miss Jinjing: Atut Bisa Sejajar Victoria Beckham
Belajar Payudara di Dada Asli; Juga yang Lainnya




Berita terkait

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

4 hari lalu

Misteri 2 Nama Calon Gubernur di Pilkada Jakarta dari PDIP

Eriko PDIP mengungkap masih ada 2 nama lain yang masuk bursa calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

5 hari lalu

Ahok Masuk Bursa untuk Pilgub Jakarta dan Sumut dari PDIP, Bagaimana Peluangnya?

PDIP menyatakan bisa saja terjadi kejutan dalam bursa bakal calon Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

5 hari lalu

PDIP Siapkan 8 Nama di Pilkada Jakarta Ada Risma hingga Ahok: Berpeluang Muncul Kejutan

PDIP menyebutkan ada 8 nama seperti Tri Rismaharini hingga Basuki Tjhaja Purnama atau Ahok masuk ke dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

5 hari lalu

Ahok Masuk Radar PDIP untuk Pilkada Sumut 2024, Lawan Bobby Nasution?

PDIP mengatakan Ahok masuk radar untuk Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

5 hari lalu

Ingin Lanjutkan Program Ahok di Belitung Timur, Caleg Terpilih PDIP ini Akan Maju Jadi Cabup

Afa mengatakan keikutsertaannya dalam Pilkada Belitung Timur terinspirasi dan diklaim mendapat dukungan dari Ahok.

Baca Selengkapnya

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

6 hari lalu

Adik Ahok Fifi Lety Indra Siap Maju di Pilkada Belitung Timur 2024

Adik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Fifi Lety Indra menyatakan siap maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Belitung Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

6 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

8 hari lalu

Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.

Baca Selengkapnya

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

8 hari lalu

Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

9 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya