50 Ribu Warga Bekasi Pindah Alamat  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 17 November 2013 15:13 WIB

Petugas Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur mengecek sekitar 16.500 eKTP yang telah jadi dan diterima dari Kementrian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (30/8). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat menemukan sebanyak 50.654 data kependudukan warga setempat telah terekam di wilayah lain dalam pembuatan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Karena itu, bagi mereka yang datanya sudah terekam, tak dapat melakukan perekaman kembali. "Otomatis ditolak oleh sistem," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kota Bekasi, Rudi Sabarudin, Ahad, 17 November 2013.

Rudi meminta masyarakat yang datanya belum terekam menyadari bahwa dalam program e-KTP, hanya data satu saja yang dapat digunakan. Sebab, ada aturan serta prosedur dalam pembuatan E-KTP. "Kalau ingin punya dua e-KTP tidak bisa, makanya jangan menutup-nutupi identitas pribadi," ujarnya.

Rudi mengatakan, ada seorang warga yang juga anak pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah melakukan perekaman e-KTP di Jakarta, namun ingin melakukan perekaman kembali di Kota Bekasi. Permintaan itu ditolak karena data sudah terekam terlebih dahulu di Jakarta. "Hanya satu data yang bisa digunakan. Kalau sampai punya dua, di data center Kemendagri (Kementrian Dalam Negeri) bisa ketahuan," paparnya.

Sampai November ini, Disdukcapil Kota Bekasi mencatat sebanyak 164.619 warga sekitar belum ikut perekaman data untuk e-KTP. Jumlah tersebut didaptkan setelah dilakukan validasi data yang sebelumnya mengungkapkan bahwa 514.761 data warga belum terekam e-KTP. Sementara, jumlah warga Kota Bekasi yang wajib KTP sendiri mencapai 1.644.278.

Menurut Rudi, sebagian warga yang datanya tercatat belum terekam dalam program e-KTP itu diketahui tinggal di luar Kota Bekasi, baik karena tengah menempuh pendidikan, maupun bekerja di luar kota atau ke luar negeri sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI). "Sementara yang tinggal di Kota Bekasi, karena ada yang sudah tua dan mengalami sakit keras, terganggu ingatan, atau bahkan mendekam di lembaga pemasyarakatan untuk menjalani hukuman," ujarnya.

Oleh karena itu, dinasnya menyiapkan mobil e-KTP keliling guna keperluan pelaksanaan sistem jemput bola. Mobil itu akan mendatangi warga di Kota Bekasi yang datanya belum terekam untuk e-KTP. Dinasnya optimistis data rinciannya akan terlihat dalam pekan ini. "Baru ada satu mobil, untuk lokasi jemput bola sesuai jadwal," ia memaparkan.

Rudi menambahkan, sejak Agustus lalu dinasnya telah melakukan perekaman terhadap pelajar yang berusia 16 tahun. Sejauh ini, baru terekam sebanyak 9.600 siswa di seluruh Kota Bekasi. Menurut dia, menurut data di Kota Bekasi, terdapat sekitar 60 ribu pelajar yang datanya wajib terekam sebelum mendapatkan e-KTP ketika sudah berusia 17 tahun. "Sampai sekarang, perekaman data itu masih terus dilakukan."


ADI WARSONO




Berita terkait

Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, Dreamies Bangga Pakai Batik

3 menit lalu

Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, Dreamies Bangga Pakai Batik

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

4 menit lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

4 menit lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

9 menit lalu

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

Pramugari berbagi tips tentang perjalanan, salah satunya hal yang tidak boleh dilakukan di pesawat

Baca Selengkapnya

Kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool dan Warisannya di Anfield

21 menit lalu

Kepergian Jurgen Klopp dari Liverpool dan Warisannya di Anfield

Bagaimana Jurgen Klopp menjadi begitu berpengaruh untuk pendukung Liverpool dan Kota Merseyside?

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

23 menit lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Cara Melacak Posisi Bus TransJakarta Secara Real-time di Google Maps Plus 13 Koridor TJ Beroperasi 24 Jam

26 menit lalu

Cara Melacak Posisi Bus TransJakarta Secara Real-time di Google Maps Plus 13 Koridor TJ Beroperasi 24 Jam

Berikut langkah-langkah melihat posisi bus TransJakarta secara langsung melalui Google Maps secara real-time. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

28 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Sule ke Rizky Febian dan Mahalini: Kalian Jangan Seperti Ayah

41 menit lalu

Sule ke Rizky Febian dan Mahalini: Kalian Jangan Seperti Ayah

Sule berpesan kepada Rizky Febian dan Mahalini agar saling menerima kekurangan masing-masing supaya tidak mengalami kegagalan seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

53 menit lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya