Palem Monas Mengalah kepada Foto Presiden  

Reporter

Kamis, 21 November 2013 07:44 WIB

Pohon jenis palem yang ditanam di Taman Monumen Nasional seberang Istana Negara di Jalan Merdeka Utara, Jakarta(20/11). Lima pohon palem yang semula ditanam terpaksa dicabut kembali dikarenakan menghalangi papan yang biasa digunakan untuk tempat foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan tamu negara.Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Papan besar bergambar foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdampingan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berdiri tegak di pojok dekat pintu utara Taman Monas, Jakarta Pusat. Tak ada yang aneh dengan papan ucapan selamat datang kepada Perdana Menteri Belanda yang berada di seberang Istana Negara itu. Namun di bawahnya ada lubang bekas tanaman dicabut.

Rupanya, di sekeliling papan itu tadinya ditanami pohon palem pisang sebagai bagian dari program Beautifikasi Taman yang gencar dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta kemudian menanam lima batang pohon palem pisang di taman seluas 32 meter persegi itu.

Awalnya tak ada masalah. Hingga dua hari lalu, para petugas taman diminta mencabuti pepohonan palem itu. “Katanya nutupin gambar Presiden,” ujar seorang pekerja yang tak mau disebut namanya saat ditemui di lokasi, kemarin.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Jonathan Pasodung, membenarkan adanya permintaan Istana Negara melalui Sekretariat Negara untuk memindahkan pohon yang menghalangi foto Presiden.

“Kami diminta memindahkan karena menghalangi gambar tamu negara," kata Jonathan ketika dihubungi, kemarin. Dia mengatakan, awalnya, saat menanam pohon-pohon palem, tidak ada foto Presiden di papan tersebut. "Dua hari lalu, Gubernur disurati Sekretaris Negara, kemudian saya diminta untuk memindahkan agar tidak menghalangi gambar."

Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membenarkan adanya permintaan dari pihak Istana untuk memindahkan pohon palem tersebut. "Koordinasi itu," kata Sudi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Sudi mengatakan, alasan permintaan Istana agar pohon itu dipindahkan adalah agar lokasi yang biasanya menjadi tempat foto Presiden Yudhoyono dan tamu negara yang bakal hadir bisa terlihat. "Gambar itu kan memang supaya juga dilihat oleh tamu negara kita," ujar dia.

Sementara itu, Gubernur Joko Widodo mengatakan, dialah yang meminta pekerja memindahkan posisi pohon. "Bukan salah tanam, itu dari sisi lanskap bagus, tapi dari sisi gambar mungkin jadi mengganggu," ujarnya di kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, kemarin.

Pengamat tata kota, Nirwono Yoga, menyatakan bahwa pemindahan pohon itu kurang tepat. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan tak ada koordinasi yang baik antara pihak Dinas Pertamanan DKI Jakarta dan pihak yang memasang baliho. Padahal, menurut dia, hal tersebut adalah persoalan sepele yang mudah dikoordinasikan. "Akhirnya, pohon yang dikorbankan," kata dia.

SYAILENDRA| NINIS CHAIRUNNISA|ANWAR SISWADI| PRIHANDOKO

Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

8 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

11 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

14 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

14 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

14 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

17 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

18 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

19 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

23 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya