Salah seorang siswa di Sekolah Dasar Negeri 01 dengan atap sekolah yang rusak di kawasan Pondok Aren, Tagerang Selatan, Banten, Selasa (24/7). Selama 4 tahun atap dua sekolah yang berdekatan tersebut rusak serta mengancam keselamatan para siswa dan sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah untuk merenovasi sekolah-sekolah tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Plafon di ruang kelas IV SDN 05 Pademangan Barat, Jakarta Utara roboh dan mengakibatkan seorang siswa mengalami cedera pada bagian kepala. Siswa itu bernama Wahyu Susanto, 9 tahun.
Plafon yang ambrol ini berukuran sekitar 4x2,5 meter. Plafon jatuh di bagian depan kelas pada pukul 11.00 saat istirahat. Wahyu kejatuhan plafon berbahan gipsum itu karena duduk di barisan depan kelas yang diisi 40 siswa tersebut.
"Saya lihat sendiri Wahyu tertimpa atap yang roboh. Saat itu juga kami langsung menolongnya," kata Siti Salama, 46 tahun, wali murid yang mengetahui kejadian tersebut, Selasa, 26 November 2013.
Kepala Polsek Pademangan Komisaris Andri Ananta mengatakan, penyebab ambrolnya plafon masih diselidiki. Dia menduga plafon itu runtuh bukan karena cacat konstruksi. "Waktu kejadian juga tak ada angin kencang," ujar Andri.
Selain plafon sekolah ambrol, hari ini sebuah baliho setinggi 30 meter di Sungai Bambu, Tanjung Priok, juga roboh. Akibatnya, sebuah mobil Daihatsu Feroza berwarna hijau gepeng sebagian karena tertimpa papan reklame itu.
Setengah bagian belakang mobil remuk sementara separuh bagian depan utuh. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. "Sebelum roboh sempet bunyi kretek-kretek. Lama-lama roboh. Bunyinya keras sekali. Warga langsung menyingkir ketika baliho jatuh," ujar Urip, seorang warga di lokasi kejadian. Urip menjelaskan, papan reklame itu roboh saat hujan turun dan angin bertiup kencang.