Petinju Marangin Diduga Jadi Korban Salah Tembak

Reporter

Kamis, 5 Desember 2013 10:18 WIB

Marangin Marbun. REUTERS/Tim Chong

TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Marangin Marbun, yang tewas akibat tembakan polisi Sabtu lalu, diduga merupakan korban salah tembak. Hal itu mengacu pada keterangan seorang kerabat korban.

Menurut dia, insiden yang menewaskan mantan juara nasional kelas super bantam tersebut berawal saat Marangin, 28 tahun, bersama adiknya, Irvan Barita Marbun, mabuk akibat minuman keras. Di daerah Cipondoh, Tangerang, Sabtu dini hari, abang-adik itu mengendarai sepeda motor dan tersenggol pengendara lain. Marangin dan adiknya--yang juga mantan juara tinju nasional--langsung menendang orang itu hingga jatuh dan memukulinya.

"Korban berteriak 'rampok'," katanya. Kebetulan, ada patroli polisi yang melintas dan meminta Marbun bersaudara menyerah. "Karena panik, mereka kabur." Si kerabat mengatakan, Marangin dan adiknya kabur menggunakan sepeda motor mereka dan tidak menyentuh sepeda motor korban. Ogah melepaskan buruannya, polisi melepaskan tembakan yang mengenai tengkuk Marangin. Dia tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit dan Irvan ditahan polisi. Tersangka diberi penangguhan penahanan untuk mengantar jenazah abangnya ke Medan.

Daud Yordan, sahabat Marangin, juga mendengar cerita yang sama. "Saya yakin dia tidak merampok," katanya kepada Tempo lewat sambungan telepon. Juara dunia kelas ringan versi Organisasi Tinju Dunia, IBO, itu sedang mempersiapkan diri menjelang pertarungan melawan petinju Afrika Selatan, Sipho Taliwe, di Perth.

Menurut Daud, 26 tahun, Marangin memang temperamental. "Disenggol sedikit pasti langsung ngamuk," ujarnya. Dia paham betul perangai sahabatnya. Dua sekawan itu berkenalan saat mengikuti sebuah turnamen tinju yunior, 12 tahun lalu di Jakarta. Pertemanan mereka semakin mengental saat sama-sama menjalani debut sebagai petinju profesional di Gelar Tinju Indosiar pada 2005.








Daud menganggap rekannya itu sebagai petinju yang memiliki pukulan keras dan gerak kaki yang lincah. Dari 33 pertarungan, Marangin menang 21 kali dengan sembilan knock out (KO), kalah 11 kali dengan enam KO, dan seri sekali. Hampir semua kekalahannya dituai saat bertanding di luar negeri.

"Dia memang tidak beruntung," katanya. Cino, julukan Daud, menganggap Marangin terlalu sering dihadapkan pada lawan yang jauh lebih kuat dan dijadikan batu loncatan. Namun, teknik tinju yang mumpuni membuat Marangin kerap mendapat panggilan untuk mendampingi Daud dan Chris John--juara dunia kelas bulu versi Asosiasi Tinju Dunia, WBA--sebagai partner latih tanding.

Saat menghadapi masalah, Daud melanjutkan, Marangin memang kerap berpaling ke minuman keras. "Biasanya bir," katanya. Selama jadi sparring partner Daud di Sasana Kayong Utara, Sukadana, Kalimantan Barat, Marangin kerap menenggak minuman keras lokal, arak. "Tapi maboknya tidak resek, habis minum palingan dia tidur."

Marangin, dia melanjutkan, juga tidak pernah melewatkan kebaktian Minggu di gereja. "Dia pantang mengambil apa pun yang bukan haknya," kata Daud.

Meski pendapatan sebagai petinju tidak menentu, Daud yakin ekonomi Marangin, yang baru memiliki seorang putra, tidak kekurangan. Bambang Supadi, manajer Marangin, menanggung kebutuhan hidupnya, mulai makan, kontrakan, keanggotaan klub fitnes, sampai motor Kawasaki Ninja RR yang digunakan saat kejadian. "Sebulan, lebih dari Rp 3 juta," kata Bambang, 45 tahun.

Mantan petinju amatir tersebut merupakan pemilik Cah Sragen Boxing Camp di Kalideres, Jakarta Barat, yang mengajak Marangin ke tinju profesional. Sejak itu Marangin berlatih di sasananya. "Rencananya, Januari mendatang, dia akan main lagi di Ring Tinju TVRI," kata Bambang.

Agenda pertandingan itu menjadi satu topik perbincangan terakhir Daud dan Marangin. Dua hari sebelum kematiannya, Marangin mengirim pesan di Facebook dan mengajak bertemu di Jakarta sekembali Daud dari Australia. Posting itu kini telah Daud hapus. "Saya tidak kuat melihat pesan itu," katanya.

REZA MAULANA

Topik terhangat:
Sitok Dituduh Hamili Wanita HIV/AIDS dan Kondom Kecelakaan Paul Walker Polwan Berjilbab Jokowi Nyapres

Berita lain:
Begini Marangin Meniti Karier Profesional
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
9 Gaya Panggung Agnes Monica yang Bikin Heboh
Sandra Dewi Kepergok Mojok dengan Edgard di Kafe
Alasan Ahok Minta Pintu Tol Semanggi I Ditutup
Bu Pur di Mata Kapolri Sutarman












Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

5 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

8 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

8 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

8 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

8 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

8 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

8 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

9 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

9 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya