Pensiunan PT KAI Selundupkan Sabu Rp 4 Miliar  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 5 Desember 2013 15:46 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Tangerang - Istomo Gatot, mantan Kepala Subbidang Organisasi Tata Laksana PT Kereta Api Indonesia, ditangkap karena menyelundupkan narkoba jenis sabu seberat 3.026 gram dari India.


Lelaki berusia 74 tahun itu membawa sendiri paket kristal bening methamphetamine senilai Rp 4,085 miliar tersebut dengan cara memasukkannya ke dalam tas kopernya.


“Tersangka melakukan perjalanan panjang ke India hanya untuk mengambil paket narkoba tersebut,” ujar Ketua Tim Sidik Badan Reserse Kriminal Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Haryono, di kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, pada Kamis, 5 Desember 2013.

Istomo ditangkap pada 20 Nobember 2013 di terminal 2 D Bandara Soekarno-Hatta setelah turun dari pesawat Etihad Airways (EY 474) tujuan Abu Dhabi-Jakarta dengan rute perjalanan Surabaya-Jakarta-Abu Dhabi-India-Abu Dhabi-Jakarta.

Petugas yang mencurigai gerak-gerik Istomo, melakukan pemeriksaan intensif. Hasil pemeriksaan, di dalam koper Istomo ditemukan sabu seberat 3.026 gram. “Dia melakukan perjalanan sepanjang itu sejak tanggal 14-20 November 2013,” ujar Haryono.

Rute yang panjang tersebut, kata Haryono, sengaja digunakan oleh Istomo sebagai alibi agar tidak dicurigai terlibat dalam kurir narkotik jaringan internasional.

“Sebelum melakukan perjalanan, yang bersangkutan telah berkomunikasi dengan jaringan di luar negeri melalui e-mail dan telepon seluler,” kata dia. Tujuan utama Istomo dalam melakukan perjalanan tersebut adalah India.


JONIANSYAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

18 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

19 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya