Jokowi dan cagub Jatim Bambang Dwi Hartono menyalami warga di Ngawi, Jatim (18/8). ANTARA /Siswowidodo
TEMPO.CO, Surabaya - Bekas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, mengaku bersedia mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan satu syarat. Bambang hanya mau ke Jakarta bila diperintahkan oleh Megawati Soekarnoputri. “Saya ini kader partai. Saya tertib organisasi,” kata Bambang, kepada Tempo, Kamis, 5 Desember 2013. (Baca: Jokowi Presiden, Ahok Gubernur Jakarta)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, disebut-sebut mewacanakan bekas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, sebagai duetnya menggantikan Joko Widodo. Hal itu mungkin saja terjadi bila Jokowi maju sebagai Capres 2014 dan Ahok otomatis menggantikannya sebagai DKI 1.
Ahok memproyeksikan Bambang DH sebagai wakil gubernur. Secara pribadi, Ahok menyatakan memilih Bambang DH karena prestasinya membuat Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi modern dan lebih hijau. Kepada Tempo, Bambang DH mengaku telah “dipinang” Ahok. Berulang kali dalam berbagai kesempatan, kata Bambang, Ahok melontarkan keinginannya. (Baca: Jokowi Nyapres, Ahok ingin Gandeng Bambang DH)
Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur ini, mengatakan dirinya siap kapanpun dan di manapun bila partai menghendaki. “Terserah partai yang mengatur,” kata Bambang.
Pengurus DPP PDIP, kata Bambang, sudah mengetahui wacana yang dilontarkan Ahok. Bahkan, menurut Bambang, Ahok menyatakan akan meminta langsung kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar memilih Bambang sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Bagaimana sikap Mega menanggapi wacana tersebut, Bambang mengaku belum tahu. “Sama sekali belum ada pernyataan dari Ibu Mega. Saya kira masih jauh kalau bicara soal itu,” kata Bambang. Dia tak mau nggege mongso dengan mendorong-dorong isu itu ditanggapi DPP. “Aku sendiri posisinya pasif saja,” ujarnya.
