Petugas gabungan TNI, Dinas Pekerjaan Umum dan SatPol PP terus mengejar perbaikan tanggul jebol Latuharhary, Jakarta, Sabtu (19/1). Berhasil dibendungnya tanggul jebol Latuharhary, kawasan Bundaran HI sudah surut dari banjir dan aktivitas warga mulai normal kembali. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau proyek perbaikan tanggul Banjir Kanal Barat di Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Desember 2013. Tanggul yang berada di sisi utara itu terlihat miring. "Mereka optimistis ini bisa beres dalam tiga hari, tinggal menarik sheetpile ke posisi semula," kata Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.
Menurut Jokowi, miringnya tanggul penahan air sungai itu bukanlah perkara yang sulit untuk diperbaiki oleh para pekerja teknis. Perbaikan itu dilakukan oleh PT Jaya Konstruksi di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum. Pengelolaan sungai makro seperti Banjir Kanal Barat memang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat.
Kepala Operasi dari Jaya Konstruksi, Rudiyansah, mengatakan miringnya tanggul merupakan efek samping dari banjir besar pada Februari 2013. Selain itu, tanggul Latuharhary juga sempat jebol sehingga kawasan Bundaran Hotel Indonesia ikut terendam.
"Kemungkinan lapisan tanah di bawah tanggul ini tergerus sehingga kehilangan pijakan dan jadi miring," kata Rudiyansah. Menurut dia, para pekerja tinggal menarik tanggul itu ke posisi semula. Tembok penahannya juga sudah disiapkan. Dia optimistis pekerjaan itu bisa selesai dalam tiga hari.
Pemerintah Jakarta memang harus bergegas untuk berbenah karena Januari 2014 diperkirakan menjadi puncak musim hujan. Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, intensitas hujan pada bulan ini berada dalam tingkat sedang hingga lebat.
Menurut Jokowi, pemerintah sudah mengantisipasi banjir dengan mengeruk sungai dan waduk. Proses pengerukan sudah dikerjakan sejak bulan lalu. "Tetapi harus diakui bahwa pengerukannya memang belum maksimal," ujar dia.