TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat perkotaan Yayat Supriatna memberi catatan khusus atas program relokasi pedagang kaki lima yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama selama 2013 ini. Menurut Yayat, relokasi PKL belum berjalan baik karena masih dilakukan secara sporadis.
"Harusnya pemerintah menyediakan ruang khusus bagi para PKL ini untuk promosi," kata Yayat ketika dihubungi pada Kamis, 26 Desember 2013. Menurut Yayat, selama ini Jokowi-Ahok hanya sekedar memindahkan pedagang saja ke tempat baru.
Hal inilah yang menyebabkan kerap muncul selisih tegang dengan Satuan Polisi Pamong Praja di lapangan. PKL, Yayat melanjutkan, tidak ditempatkan sebagaimana mestinya.
Memang gelaran rutin seperti "Kaki Lima Night Market" bisa dijadikan ajang promosi. Namun, acara ini dianggap hanya sekedar program kerja. "Untuk PKL butuh masterplan yang matang. Itu tugas Jokowi-Ahok tahun depan," katanya.
Jokowi-Ahok diminta mengerahkan wali kota di masing-masing kota administrasi untuk memperhatikan PKL. Mulai dari bagaimana proses relokasi, yang artinya membuka dialog dengan pedagang, sampai konsep lokasi relokasinya.
Berdasarkan data Dinas UMKM dan Perdagangan, potensi sumbangan PKL di Ibu Kota mencapai 71 persen dari produk domestik regional bruto (PDRB) DKI Jakarta 2012 yang mencapai Rp 1,103 triliun. Potensi ini, menurut Yayat, akan mubazir jika disia-siakan.
SYAILENDRA
Berita Lain:
Natal, Megawati dan Jokowi Kunjungi Ahok
Hari Natal, Jakarta Hujan Lebat
Kronologi Perampokan di Bank BTPN Cijantung
Mayat Karyawati Membusuk di Kamar Kontrakannya
Para TKW di Bekasi Mengaku Ditipu Sponsor
Berita terkait
Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024
4 menit lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaDahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY
20 menit lalu
Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo
34 menit lalu
Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
1 jam lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
3 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
4 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili
4 jam lalu
Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan
5 jam lalu
Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Baca SelengkapnyaDitunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja
5 jam lalu
Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
6 jam lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca Selengkapnya