Depok Terapkan Jaminan Kesehatan 2014

Reporter

Selasa, 31 Desember 2013 05:17 WIB

Di pelataran kios, sejumlah anak jalanan tertidur dengan pulas di kawasan Terminal Depok, Jawa Barat, (10/6). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Depok--Pemerintah Kota Depok akan menerapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014. Sebanyak 450 ribu penduduk Depok dari berbagai kalangan akan mulai mendapatkan jaminan tersebut. Sementara, 183 ribu warga miskin yang tercover dalam jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) belum dimasukan dalam JKN pada tahun 2014.

"183 ribu peserta Jamkesda akan bergabung ke JKN pada 2015," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati pada Tempo, Senin, 30 Desember 2013. Sepanjang 2014 nanti, sejumlah masyarakat miskin itu masih akan menggunakan anggaran Jamkesda dari APBD.

450 ribu orang yang telah bergabung dalam JKN itu terdiri dari 230 ribu orang warga miskin yang selama ini sudah tercover oleh jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), 40 ribu orang dari Asuransi Kesehatan (Askes), 40 ribu orang dari kalangan Polri dan TNI, dan 40 ribu dari jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). "Pada 1 Januari mereka sudah bisa menggukan JKN," kata Lies.

Dikatan Lies, sebanyak 41 Puskesmas yang tersebar di 11 Kecamatan di Depok telah siap melayani masyarakat yang menggunakan JKN. Selain itu, mereka juga bekerjasama dengan dokter praktek mandiri dan klinik-klinik di Depok. "RSUD Depok juga sudah siap melayani," katanya.

Lies menjelaskan, mereka tidak merasa kesulitan untuk mempersiapkan penerapan JKN di Depok. Karena pelayanannya akan sama seperti pelayanan peserta Jamkesmas atau Jamkesda yang sudah lama dijalankan. Hanya saja, premi atau biayanya nanti diambil dari alokasi dana JKN. "Kalau di Depok kan seperti biasa, pasien umum tetap bayar preminya," katanya.

Seperti diketahui, Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) telah menetapkan alokasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan premi per orangnya sebesar Rp 19.225 sebulan. JKN ini akan mulai diberlakukan secara serentak di seluruh Indonesia pada 1 Januari 2014.

Meski begitu, masih banyak warga Depok yang belum tahu akan diselenggarakannya JKN. Soalnya, tidak ada pengumuman khusus atau sosiali khusus yang dilakukan. Sebagai contoh di Puskesmas Pancoran Mas. Meski beroperasi 24 jam, Puskesmas tersebut sudah tidak menerima tamu pada pukul 14.00. "Buka biasanya sampai jam 14.00," kata seorang dokter yang tak mau dosebut namanya.

Wanita muda berkerudung itu mengaku Puskesmas tersebut sudah siap menerapkan JKN. Namun, memang tidak ada persiapan khusus yang dilakukan.

Tidak ada tanda-tanda atau persiapan khusus penerapan JKN. Tidak ada pengumuman atau penempelan informasi tentang pelayanan JKN. "Sejauh ini sudah siap. pelayanannya masih berlaku seperti biasa, sama dengan melayani pasien jamkesda atau jamkesmas," katanya.

Salah seorang peserta Askes, Parindingan Aritanong, 56 tahun, mengaku belum tahu soal akan diterapkannya Askes itu. Meski begitu, dirinya sudah mengetahui adanya JKN dari pemerintah pusat. "Saya enggak tahu, belum disarankan juga," katanya.

Guru yang tinggal di Mekarjaya, Sukmajaya, Depok itu mengaku sudah puluhan tahun memakai Askes. Setiap bulan, gajinya dipotong oleh Askes. Namun, dia mengaku puas dengan kegunaan kartunya itu. Soal JKN, kata dia, itu akan sangat membantu masyarakat miskin. "Saya rasa akan membantu masyarakat miskin, apalagi untuk berobat ke rumah sakit," katanya.

Sementara kantor BPJS yang satu atap dengan PT Akses di Jalan Kemakmuran, Sukmajaya terlihat sepi. Salah seorang pegawai Askes mengaku Ketua BPJS Depok Aan Hasanah sedang tidak ditempat. "Tadi sudah pergi sosialisasi JKN," kata pegawai tersebut.

Menurut dia, BPJS memang tidak melakukan penempelan pamflet atau sosialisasi spanduk soal penerapan JKN. Sosialisasi akan dilakukan BPJS dengan cara langsung turun ke masyarakat. "Tadi pagi sosialisasinya di Jalan Margonda Raya, kalau sekarang enggak tahu dimana," katanya. Wanita itu mengaku tidak bisa mendetail atau menjelaskan soal JKN karena bukanlah kewenangannya.

ILHAM TIRTA

Populer:

Aurelie Takut Kekasihnya Sebarkan Foto Telanjang
Jokowi: Foto Bareng di Fatahilah Bayar Rp 5 Ribu
Setya Novanto Tak Gubris Panggilan KPK
Kisah Pilu Aurelie Moeremans Setelah Kawin Lari

Berita terkait

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

1 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

2 hari lalu

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

Kasatlantas Polres Metro Depok mengimbau masyarakat percaya kemampuan sendiri dan ikut prosedur dan tidak meminta bantuan ke calo SIM.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

4 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

4 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

4 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

5 hari lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

5 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

6 hari lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

6 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya