FSGI: Tidak Semua Guru Perlu Tes Ulang  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 9 Januari 2014 16:00 WIB

Seorang pengawas menjaga jalannya tes seleksi lelang jabatan tahap dua di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/5). Tes dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dibagi menjadi dua sesi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti, menyatakan tes ulang dalam seleksi terbuka jabatan kepala sekolah tidak perlu diikuti seluruh guru.

Menurut dia, ujian ulang itu hanya perlu diikuti oleh peserta-peserta yang diduga melakukan kecurangan dalam ujian yang pertama. “Jadi cuma yang terbukti, tidak perlu semua tes ulang,” katanya saat dihubungi, Kamis, 9 Januari 2014.

Sebelummya, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan kembali menggelar pelaksanaan lelang jabatan kepala sekolah. Proses seleksi ulang itu dilakukan setelah banyaknya aduan dugaan kecurangan saat proses tes yang pertama beberapa waktu lalu. Seleksi ulang yang akan digelar ini nantinya bakal melibatkan aparat kepolisian sebagai tim penilai.

Menurut Retno, tes bagi yang terindikasi melakukan kecurangan juga untuk menyelamatkan kredibilitas ujian yang diselenggarakan Pemprov DKI. “Kalau diulang semua berarti memang tes itu yang tidak kredibel, padahal kan tidak semua yang berbuat curang,” katanya. Karena itu, dia menyatakan cuma peserta terindikasi curang yang perlu diujikan kembali.

Retno mengatakan, peserta yang terindikasi melakukan kecurangan sebagian besar adalah kepala sekolah yang sebelum tes mengikuti pendidikan di sejumlah tempat. Dugaan itu kian kuat setelah sebagian besar dari peserta tes itu mendapatkan nilai yang sangat tinggi. “Diteliti lagi saja nilainya dan dilihat secara statistik, jadi bisa ketahuan dari statistik nilai tersebut,” ujar dia.

Setelah itu, komponen soal yang terindikasi sudah diketahui peserta sebelum ujian dimulai juga harus diganti. Dia yakin, cara itu cukup efektif untuk memberi bukti bahwa terdapat kecurangan-kecurangan yang dilakukan sistemik saat ujian sebelumnya. “Dan bagus juga kalau melibatkan polisi karena ada pihak ketiga yang mengawasi langsung,” kata dia.

Adapun soal kelanjutan investigasi, Retno menyerahkan sepenuhnya masalah itu kepada Pemprov DKI. Dia yakin pemerintah sudah memikirkan masak-masak dalam memberikan kesempatan ujian ulang berikutnya. “Kalau menurut kami, sebaiknya yang curang langsung gugur saja, tapi mungkin Pak Wakil Gubernur punya pertimbangan lain, jadi terserah Pemprov DKI saja,” katanya.

DIMAS SIREGAR

Berita Terpopuler:

KPK Tak Ambil Pusing Ulah Anas Urbaningrum
Dipanggil KPK, Anas Telepon Ibunya
Ma'mun: Akan Ada Kejutan Hari Ini
Jubir PPI Minta Maaf ke Denny Indrayana






Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya