Modifikasi Cuaca BPPT Pakai Metode Tahun Lalu  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Rabu, 15 Januari 2014 07:55 WIB

Sejumlah garam yang akan digunakan untuk merekayasa cuaca di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (14/1). Untuk merekayasa cuaca, Pemrov DKI Jakarta bekerjasama dengan BNPB menyebar bubuk garam diatas awan disekitar kawasan Jabodetabek. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) kembali merekayasa cuaca mulai Selasa, 14 Januari 2014. Metode yang digunakan masih sama seperti tahun lalu yaitu dengan dua cara, yakni menyemai awan dengan menabur garam di udara dan mempersulit proses terjadinya hujan lewat ground base generator.

"Sama caranya seperti tahun lalu," ujar Kepala Bindang Pengkajian Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT Tri Handoko Seto, Selasa, 14 Januari 2014 kepada Tempo. Dua cara ini disebutnya efektif mengurangi potensi hujan sebesar 30 persen.

Tahun lalu, sekitar 200 ton garam diturunkan ke dalam awan yang hendak mengepung Kota Jakarta. BPPT bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara untuk menggunakan pesawat Cassa dan Hercules untuk mengangkut garam-garam tersebut. Ketika garam diturunkan, paling lama hujan turun sekitar setengah jam kemudian.

"Jika awannya sudah matang,10 menit langsung hujan, paling lama 30 menit awan yang kami semai jadi hujan," ujarnya. Awan-awan itu disemai jadi hujan di sekitar Selat Sunda. Tahun ini pun demikian, angin yang datang dari arah barat membuat konsentrasi awan hujan banyak datang dari Selat Sunda dan Laut Jawa.

Bila telat menghalau, awan-awan yang sudah "matang" disemai di waduk Jatiluhur. Namun, BPPT perlu melihat kapasitas waduk agar mencegah hujan di Jakarta tak berefek lain bagi daerah lain.

Di sejumlah tempat, BPPT juga menempatkan ground base generator, semacam alat yang mempersulit proses terjadinya hujan. Di Jadebotabek, alat ini ditempatkan di 20 titik yang diprediksi rawan banjir. "Jadi, begitu lewat menara itu, awannya dipersulit jadi hujan," ujarnya.

Tahun ini, modifikasi cuaca kembali dilakukan dengan dana Rp 28 miliar. Sebanyak Rp 20 miliar diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sementara Rp 8 miliar disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun pada tahun lalu, anggaran yang habis selama 42 hari modifikasi cuaca hanya mencapai Rp 12,8 miliar.

M. ANDI PERDANA

Berita Lain:
Yayan Besok Disidang Atas Tuduhan Penganiayaan
Pengungsi Banjir Kedoya Selatan Mencapai 5000 Jiwa
Menyerang Polisi, Pencuri 100 Kali Ditembak Mati


Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

26 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

34 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

36 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

46 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

56 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

59 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya