Alasan Jokowi Membatalkan Sodetan Cisadane  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 26 Januari 2014 10:13 WIB

Dari kiri: Walikota Tangerang Arief Wismansyah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Wakil Gubernur Banten Rano Karno, dan Bupati Tangerang Zaki Iskandar, mengadakan pertemuan di Pintu Air 10 Sungai Cisadane, Tangerang, Banten, (25/1). TEMPO/Marifka Wahyu

TEMPO.CO, Tangerang - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan setuju penanganan Sungai Cisadane dengan cara dinormalisasi dan bukan sodetan. Jokowi--sapaan akrab mantan Wali Kota Solo itu--mengakui setelah melakukan peninjauan lapangan dengan melihat kondisi Sungai Cisadane, ia memahami keresahan masyarakat Tangerang terkait rencana sodetan itu.

Untuk itu, kata Jokowi, ia setuju jika Sungai Cisadane dinormalisasi, bukan disodet. "Saya mau lihat ke lapangannya seperti apa, dan terlihat sekali kalau Cisadane tidak bisa disodet," katanya, Sabtu, 25 Januari 2014.

Jokowi menegaskan akar permasalahan banjir Jakarta harus diselesaikan. Terkait dengan hasil pertemuan dengan kepala daerah di Banten hari ini, menurut Jokowi, normalisasi Cisadane akan disokong Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dan Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah pada pertemuan di Kementerian Pekerjaan Umum, Senin besok.

Ahmed Zaki Iskandar mengatakan wacana penyodetan Ciliwung-Cisadane sudah selesai. "Soal sodetan sudah tuntas. Kami sudah tidak akan membicarakan lagi soal sodetan," katanya usai pertemuan di Bendung Pasar Baru Irigasi Cisadane, Sabtu, 25 Januari 2014.

Zaki juga tidak yakin jika dengan normalisasi dapat menjamin Tangerang dan Jakarta akan bebas banjir. Menurut dia, normalisasi sungai harus diikuti dengan pembuatan waduk serta pemeliharaan situ-situ secara komprehensif dan berkelanjutan.

Jika semua itu berjalan dengan baik, menurut Zaki, masalah banjir akan tuntas. "Kalaupun ada banjir, paling hanya spot-spot kecil saja," katanya.

JONIANSYAH




Berita Lain:
Gempa Kebumen, Pantai Selatan Jadi Zona Aktif
Forum Davos, Negara Berkembang Fokus Tangani KURS
Ruhut: SBY Lagi terapi Kejut Demokrat

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

47 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

54 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

5 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya