Petugas membersihkan bus Trans Jakarta yang baru tiba dari China di Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, Jakarta Timur, (29/11). Pemerintah DKI menambah armada TransJakarta untuk menunjang transportasi masal dan operasi busway di semua koridor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO , Jakarta: Indra Krisna, Direktur PT San Abadi selaku Agen Tunggal Pemegang Merek yang mengimpor bus Transjakarta mengatakan kerusakan komponen busway akibat angin laut. Menurutnya, bus sempat berada di laut lebih dari waktu yang diperkirakan.
Dia menjelaskan, akibat cuaca buruk, kapal yang berlayar mengangkut bus dari Pelabuhan Shanghai harus kembali. "Setelah 2-3 hari berangkat, balik lagi," katanya dalam konferensi pers di Balai Kota, Senin 10 Februari 2014. Pengiriman bus paket kedua tersebut awalnya dijadwalkan sampai di Pelabuhan Tanjung Priok pada 3-4 Desember karena barang sudah siap sejak 20 November. (Baca: Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?)
Tapi, bus baru diberangkatkan tgl 29 Desember dan tiba di Jakarta dua minggu kemudian. "Pengiriman dari Cina ke Indonesia jadi enam minggu. Kondisi angin laut cukup merusak. Barang apapun kalau ada di sekitar laut, di pelabuhan atau tengah laut. Sehingga ada beberapa komponen minor mengalami karat."
Terlebih, bagian yang bisa dilindungi dengan proses anti-karat yaitu perlilinan (waxing) hanya body bus. "Memang yang bisa kami wax adalah bagian body. Kalau bagian mesin yang terkena panas tidak mungkin di-wax/dililin. Tapi kalau bagian mesin, kami tegaskan tidak ada karat karena terbuat dari aluminium."