Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pemerintah masih kesulitan membeli tanah untuk membangun waduk di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Pasalnya, harga tanah seluas 30 hektare mencapai Rp 60 triliun.
"APBD DKI saja Rp 72 triliun," kata Ahok di Kapuk Muara, Jakarta Utara, Selasa, 11 Februari 2014. Dia menyebutkan harga tanah di kawasan tersebut mencapai Rp 20 juta per meter persegi. "Makanya kami mau fokus dengan waduk di Kali Tunjungan."
Ahok berharap tanah di kawasan Tunjungan bisa lebih murah sehingga bisa segera disediakan lahan dan dibangun.
Pembangunan waduk ini, kata Ahok, merupakan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencegah banjir di kawasan barat Jakarta, seperti Daan Mogot, Kedoya, dan tentunya kawasan Kapuk Muara. "Sambil menunggu waduk, kami selesaikan dulu sheet pile," katanya. Menurut Ahok, pembangunan waduk akan memakan waktu lama, terutama untuk urusan pembebasan lahan.
Ahok mengatakan pembangunan sheet pile akan dilakukan tahun ini dan bisa selesai dalam waktu 2,5 tahun. "Sepanjang Kali Angke 300 meter," kata dia. Selain sheet pile, akan dibangun pula pompa air.
Sebelumnya Ahok mengungkapkan rencana pembangunan waduk-waduk di Jakarta akan dilakukan di beberapa titik. Di antaranya di kawasan Cakung Cilincing, Jakarta Utara; di Kali Tunjungan; kawasan Pantai Indah Kapuk; serta di kawasan Cengkareng. "Itu yang di Cengkareng sedang pembebasan lahan," kata Ahok. Rata-rata waduk baru yang akan dibangun seluas 30-120 hektare.