Sejumlah supir Angkot KWK melakukan aksi mogok beroperasi di depan pintu masuk Pantai Indah Kapuk, Jakarta, (11/2). Aksi mogok tersebut menolak atas beroperasinya Bus Kota Terintegrasi Busway yang dianggap telah menurunkan omset pendapatan para supir. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO , Jakarta - Ratusan pengemudi Koperasi Wahana Kalpika (KWK) memprotes peluncuran Bus Kota Terintegrasi Busway di Balai Kota atau BKTB. Mereka menuntut BKTB berhenti beroperasi. "Kami ingin BKTB berhenti operasi," kata perwakilan pengemudi, Ajay, kepada Tempo, Selasa, 11 Februari 2014.
Ajay mengakui hal tersebut memang belum terjadi. "Lebih baik mencegah, kami sudah susah," kata dia.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta meluncurkan BKTB rute Pantai Indah Kapuk-Monas pada 5 Februari 2014 lalu. Peluncuran bus sedang ber-AC ini ditujukan untuk para penghuni perumahan kelas menengah atas yang biasa menggunakan mobil pribadi. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan BKTB ini memiliki pasar yang berbeda dengan angkutan lain sehingga operator tak perlu khawatir.
Namun, hal tersebut tak dapat diterima oleh para pengemudi KWK. Menurut mereka, pada kenyataan di lapangan, penumpang mereka bisa beralih menaiki bus tersebut. "Kenyataannya kan menengah atas lebih suka naik mobil pribadi," kata dia.
Menurut Ajay, para pengemudi akan terus melakukan aksi sampai ada kejelasan mengenai protes yang disampaikan oleh mereka. "Pokoknya kami mau aksi terus," kata dia.