Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo melihat kesiapan armada baru bus Transjakarta di Halte Ancol, Jakarta, (22/1). 30 bus gandeng Transjakarta yang didatangkan dari Cina ini akan melayani rute ekspres PGC-Ancol dan Harmoni-Lebak Bulus. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak awal berdiri pada 2004, keberadaan Transjakarta hingga saat ini tak luput dari berbagai macam permasalahan. Padahal ada perbedaan mencolok pengadaan busnya pada era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dengan Joko Widodo.
Pada masa Bang Yos--sapaan akrabnya, bus-bus tersebut ditunjuk langsung. Ada empat konsorsium yang dipilih untuk menjadi operator Transjakarta. Namun penunjukan langsung tersebut bertentangan dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa.
Akan tetapi, meski pada era Gubernur Joko Widodo pengadaan sudah melalui lelang terbuka, permasalahan juga tak kunjung hilang, bahkan semakin menumpuk.