Korban Pencabulan Masih Trauma, Tak Mau ke Polda

Reporter

Selasa, 15 April 2014 15:36 WIB

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi kejiwaan bocah laki-laki lima tahun yang menjadi korban pencabulan oleh petugas kebersihan taman kanak-kanak international dikabarkan memburuk. "Tadi mau kami ajak ke Polda untuk mengidentifikasi pelaku, tapi anaknya berteriak-teriak ketakutan," kata Andi Muhamad Asrun, pengacara korban, Selasa, 15 April 2014.

Awalnya, pada Selasa pagi tadi, korban akan diajak ke Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya. Dia akan diminta kembali mengidentifikasi pelaku sekaligus ditanyai ihwal kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat kasus ini. Korban, menurut Andi, menolak pergi ke luar rumah karena tidak mau memakai celana. "Dia sekarang ketakutan kalau pakai celana, soalnya dia teringat sewaktu dicabuli di sekolah; pelaku memelorotkan celana korban secara paksa."

Kondisi psikologis korban juga diperparah dengan penyakit yang dideritanya akibat pencabulan itu. Saat ini korban tertular infeksi bakteri dan herpes. Pengacara juga menduga korban pernah diancam pelaku memakai pisau ataupun gunting. Karena, ujar Andi, setiap kali melihat dua benda tajam itu, korban ketakuran dan berteriak histeris. "Setiap malam juga mengigau, berteriak-teriak," ujarnya.

Dengan pertimbangan kondisi psikologis itu, pengacara mengusulkan agar pemeriksaan dilakukan di rumah korban. "Nanti mungkin foto para pelaku akan dibawa untuk diidentifikasi korban." Soalnya, kata Andi, meski ibunya telah membujuk sang anak, korban tetap enggan diajak ke luar rumah.(Baca :Pelecehan Anak TK, Sekolah Dinilai Kebobolan Terima Pegawai)

Andi hari ini mendatangi pihak sekolah untuk meminta perkembangan penyelidikan internal yang dilakukan sekolah. "Dari awal memang polisi juga menduga ada keterlibatan orang lain, dan jumlah korban tidak hanya satu orang." Menurut dia, kepada keluarga korban, pengelola sekolah cukup bersikap kooperatif. "Mereka juga sudah menawarkan kompensasi berupa biaya pengobatan korban, dan menyatakan akan mendampingi keluarga hingga kasus ini selesai."

Namun, meski begitu, pihak sekolah masih bersikap tertutup kepada wartawan. Sejak pagi, belasan wartawan yang mencoba meminta konfirmasi dari pengelola sekolah tidak mendapat respons. Belum ada perwakilan sekolah yang memberi pernyataan resmi kepada media.

PRAGA UTAMA

Berita Terpopuler


Siswa TK Internasional Diduga Alami Pelecehan
Modus Pelecehan Seksual Murid TK Internasional
Bocah Korban Pelecehan: Stop, Please Don't Do That
Pelaku Sodomi Murid TK Internasional Berkomplot

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

34 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

36 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

38 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

40 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

41 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

53 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

58 hari lalu

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

58 hari lalu

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya