Diduga Gila, Pria Ini Tikam Dua Orang
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Jumat, 18 April 2014 04:17 WIB
TEMPO.CO, Bekasi -- Seorang warga di Kota Bekasi, Wahyu Setyadi, 33 tahun mendadak menikam dua orang tanpa alasan, Rabu malam, 16 April 2014. Akibatnya, dua orang korban harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka tikaman di tubuhnya.
Peristiwa itu terjadi di dua lokasi berbeda di Perumnas 3, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Kedua korban teridentifikasi ialah, Shinta Sembiring, 55 tahun dan adik iparnya Nelson Ginting, 45 tahun. Shinta menderita luka tikam di pinggang hingga mendapatkan enam jahitan, sedangkan Nelson luka di perut hingga mengenai ulu hatinya.
Juru Bicara Polresta Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo menjelaskan, peristiwa pertama menimpa Shinta di Jalan Nusantara, depan Kantor Sekertariat RW 09. Shinta yang dibonceng suaminya, Sopir Sembiring, 59 tahun tiba-tiba ditikam ketika pelaku yang membawa sepeda motor mendahului dari kanan.
"Ditusuk menggunakan pisau lipat, mengenai pinggang sebelah kiri," kata Siswo, Kamis dini hari, 17 April 2014. Korban mengerang kesakitan, seketika darah bercucuran. Pasca melakukan penikaman, pelaku lalu melarikan diri.
"Korban dilarikan ke klinik tak jauh dari lokasi kejadian. Luka dia mendapatkan enam jahitan," kata Siswo. Melihat istrinya ditikam, Sopir Sembiring lalu menghubungi Nelson Ginting dan menyampaikan bahwa istrinya ditusuk.
<!--more-->
Begitu tiba di klinik, Nelson langsung mendatangi pelaku yang saat itu berada di Jalan Pulo Buton RT 05 RW 17 Aren Jaya. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menikam Nelson hingga mengenai ulu hati. "Barang bukti masih dalam pencarian," ujar Siswo.
Kini pelaku sudah diamankan aparat Kepolisian. Polisi masih mendalami motif pelaku melakukan penusukan. Namun, informasi yang diterima polisi, pelaku mempunyai riwayat penyakit kejiwaan. "Penyidikan masih dikembangkan," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bekasi Timur, Inspektur Satu Ardiyan Yudo.
Yudo menambahkan, pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan penyidikan, sebab pelaku sulit diajak berkomunikasi. "Ditanya tidak nyambung," kata Yudo. "Kami masih mendalami."
ADI WARSONO
Berita Lainnya:
Kasus Murid TK JIS, Korban Baru Versi Komnas Anak
Rano Karno Santai Hadapi Ancaman Atut
Orang Tua Korban Pencabulan Tuntut TK JIS