Seusai kejadian itu, Renggo sempat pulang ke rumahnya di Gang Raban RT 05/05, Kelurahan Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur. "Tapi, besoknya, dia enggak masuk sekolah karena demam dan muntah," ujarnya. Keluarga sempat membawa Renggo ke dokter pada Selasa, 29 April 2014. "Tapi enggak sembuh-sembuh, akhirnya dibawa ke dokter lagi esoknya," kata Yesy.
Saat diperiksa pada Rabu, 30 April 2014, dokter menemukan ada luka lebam pada bagian tubuh Renggo. "Ada luka biru-biru di perut Renggo. Dokter menduga Renggo mengalami penganiayaan menggunakan benda tumpul," ujarnya.
Keluarga pun menanyakan luka tersebut kepada Renggo. "Dia pertama bilang akibat berkelahi, tapi terus ngaku kalau dia dipukul temannya," ujarnya.
Keadaan Renggo semakin memburuk pada Sabtu, 3 Mei 2014, pukul 23.00. "Dia kejang-kejang sampai muntah darah. Kami langsung bawa ke RS Polri," kata Yesy. Sesampainya di RS Polri, Renggo langsung menjalani perawatan di instalasi gawat darurat (IGD).
Namun nyawa Renggo tak dapat diselamatkan. "Renggo dinyatakan meninggal pukul 01.00 (Ahad, 4 Mei)," ujarnya. Renggo telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Asem, Makasar, Jakarta Timur.
AFRILIA SURYANIS
Baca juga:
Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris
SBY: Ada Stasiun Televisi Yang Tidak Fair
Hasil Lengkap Pertandingan Liga Inggris
PPP Nilai Prabowo Figur Kuat dan Nasionalis
Peringkat Ekonomi Indonesia Masuk 10 Besar Dunia