Bandar Selundupkan Narkoba Lewat Modus Paket Kecil  

Reporter

Jumat, 9 Mei 2014 19:12 WIB

Aparat kepolisian jajaran Polda Aceh memperlihatkan 12 paket sabu bersama tiga tersangka di ruang Satuan Narkoba Polsek Banda Sakti Lhokseumawe, Aceh. Rabu (21/12). ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Gembong Yudha mengatakan bandar narkotik tak lagi menggunakan cara tradisional untuk mengirimkan barang dagangannya melalui paket ekspedisi dalam jumlah banyak. Modus yang kerap digunakan belakangan ini yakni mengirimnya dalam jumlah sedikit tapi disisipkan dalam ratusan paket pengiriman barang pakai. "Namanya teori peluru," kata Gembong di kantornya, Jumat, 9 Mei 2014. (Baca juga: Pakai Sabu-sabu, Anggota DPRD Banyuwangi Diadili)

Gembong mengatakan para bandar biasanya menyisipkan maksimal 2 ons sabu-sabu atau narkoba lainnya ke dalam paket sepatu, tas, dan benda sehari-hari lainnya. Bandar menghindari pengiriman yang bersifat sekaligus dan memilih mencicilnya ke dalam satuan yang lebih kecil. Semua barang tersebut dikirimkan melalui jasa pengiriman paket yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Sulawesi menuju Pulau Jawa.

Dengan begitu, Gembong mengatakan kemungkinan paket kiriman yang lolos akan semakin banyak ketimbang yang terdeteksi polisi. "Ibaratnya, semakin banyak peluru yang ditembakkan bertubi-tubi dan ke segala arah, yang mengenai sasaran (tertangkap polisi) biasanya cuma satu atau dua orang, sedangkan yang lolos lebih banyak," katanya.

Jasa pengiriman melalui perusahaan ekspedisi, kata Gembong, dianggap lebih aman lantaran pengawasannya yang longgar. Selain itu, pengiriman paket membuat para bandar dapat memantau dari jarak jauh tanpa khawatir tertangkap tangan. "Pengawasan pada jasa pengiriman masih lemah," katanya.

Sebagai contoh, kata Gembong, polisi menangkap 14 bandar narkoba dengan barang bukti yang kebanyakan dikirim melalui paket ekspedisi antarpulau selama periode Maret-April 2014. Dalam sebulan, polisi menyita 1,9 kilogram sabu-sabu, 14 kilogram ganja, 1.407 butir ekstasi, dan 745 butir Happy Five.

Gembong mengatakan semua tersangka ditangkap di Jakarta Barat. Meski begitu, ujar dia, tak ada pemetaan pasti mengenai wilayah peredaran narkoba di Jakarta Barat. Bandar dan pengedar akan mengamati wilayah yang menurut mereka sedang diamati oleh polisi. "Pergerakannya dinamis sekali," tuturnya. (Baca juga: Polisi Tangkap Bandar Sabu di Hotel Pluit).

LINDA HAIRANI

Berita lain:
Cara Bupati Bogor Mengelak Disebut Terima Suap
Boediono Sebut Yang Mulia, JK: Saya Cukup Pak Hakim
Ini Dia Kesalahan Pertama Van Gaal kepada MU

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

7 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

15 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya