Petugas kebersihan menyampu sampah yang berserakan di silang Monas, Jakarta, 16 Juni 2014. Banyaknya sampah disebabkan usainya perhelatan Pekan Rakyat Jakarta Monas yang di buka selama seminggu. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta: Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan gencar melakukan razia malam hari di sejumlah kawasan, antara lain Kebayoran Baru dan Senayan. Di dua tempat itu, diduga menjamur pengemis yang beroperasi dengan modus menyamar sebagai petugas kebersihan.
"Minggu lalu kami tangkap dua orang, sekarang kami tetap razia apalagi musim pasca-Lebaran biasanya banyak pendatang," ujar Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Sudin Sosial Jakarta Selatan Miftahul Huda, Kamis, 31 Juli 2014.
Ia menyatakan pihaknya akan menindak tegas para pengemis yang masih beroperasi dengan modus seperti itu. Mereka tak akan direhabilitasi, melainkan dilaporkan ke polisi. "Kami laporkan ke polisi dengan pasal penipuan," ujarnya.
Modus dua petugas kebersihan gadungan ini adalah meminta uang kepada pengendara di sekitar dua wilayah tersebut. Padahal, menurut Miftahul, petugas kebersihan tak pernah diizinkan meminta uang seperti pengemis pada warga. "Mereka sudah diberi uang bulanan," ujarnya. (Berita foto: Berita Foto : 4 Bulan Tidak Digaji, Petugas Kebersihan Jadi Pengemis)
Dua pelaku dengan modus tersebut, Udin dan Rusmono, ditangkap Sabtu pekan lalu. Keduanya kena razia setelah beberapa warga melaporkan adanya petugas kebersihan yang meresahkan. Laporan tersebut diterima Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan langsung meminta jajarannya untuk mengatasi masalah tersebut.
"Malamnya kami razia dan ada dua orang tertangkap basah sedang mengganti baju (oranye) dengan tulisan Dinas Kebersihan," ujarnya.