Pakai Gelang Waktu, Tak Antre Lagi ke Puncak Monas

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 1 Agustus 2014 15:02 WIB

Warga mengantre di lorong pintu masuk Monas saat menikmati liburan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, 29 Juli 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem penggunaan gelang untuk ke puncak Monumen Nasional (Monas) mulai diberlakukan sejak hari ini, Jumat, 1 Agustus 2014. "Baru tahu kalau sudah pakai gelang," ujar Nuridawati, 30 tahun, pengunjung Monas saat ditemui Tempo di Tugu Monas, Jumat, 1 Agustus 2014. (Baca: Per 1 Agustus, Naik Monas Pakai Gelang Waktu)

Nuridawati yang datang bersama empat anggota keluarganya mendapat gelang berwarna biru. "Iya naik ke puncak pukul 14.00 WIB-15.00 WIB," katanya. Menurut Nuridawati, sistem gelang menjadi lebih efektif. "Jadi tahu jam berapa pastinya ke puncak," ujarnya. "Jadi bisa lihat-lihat museum dulu." (Baca: 11 Ribu Orang Kunjungi Monas)

Pengunjung lainnya, Iwan Sudrajat, 42 tahun, mendapat gelang kuning, yaitu naik ke puncak Monas pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB. "Sudah tahu sebelumnya," katanya.

Sebelumnya, sistem gelang diberlakukan agar pengunjung tahu pada pukul berapa mereka bisa naik ke puncak Monas. "Disesuaikan dengan waktunya saja," ujar Rini Hariyani, Kepala Unit Pengelola Monas, saat ditemui Tempo beberapa hari lalu.

Gelang tersebut dibagi menjadi delapan warna dengan delapan waktu dari pukul 08.00 WIB-16.00 WIB, di mana akan berganti warna setiap satu jam. Warna gelang tersebut adalah dimulai dari gelang berwarna merah muda, yaitu dari pukul 08.00 WIB-09.00 WIB. Kemudian, gelang hijau muda, dilanjutkan oranye, ungu, merah, kuning, biru, dan hijau tua.

Setiap gelang jumlahnya 200 sehingga jumlah keseluruhan ada 1.600 gelang. "Kami perhitungkan waktu satu jam cukup mengantar dan menurunkan pengunjung dari dan ke puncak Monas," ujarnya. Gelang tersebut pun nantinya akan dikembalikan lagi kepada petugas. "Jadi enggak dibawa pulang," kata Rini.

Diberlakukannya sistem gelang karena banyak pengunjung yang mengeluh tidak sempat melihat museum atau ke mana-mana karena harus antre untuk ke puncak Monas. "Jadi dengan adanya sistem gelang, mereka bisa bagi waktu," kata Rini. Selain itu, untuk membatasi pengunjung ke puncak Monas juga. "Karena maksimal 1.600 pengunjung ke puncak," katanya.

Untuk hari pertama penggunaan sistem gelang, gelang sudah habis sejak sekitar pukul 11.30 WIB. "Minat pengunjung ke puncak Monas masih tinggi," kata Rini.

ODELIA SINAGA

Berita Terpopuler:
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting
Besok 26 SPBU di Jakarta Pusat Hapus Solar Bersubsidi
Ini Jawaban Australia Soal Bocoran Wikileaks
Ini Baterai Isi Ulang Tercepat di Dunia

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

13 menit lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

5 Cara Penyembuhan Insomnia Secara Mandiri

26 menit lalu

5 Cara Penyembuhan Insomnia Secara Mandiri

Beberapa cara mandiri yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu mengatasi insomnia yang sedang dialami.

Baca Selengkapnya

5 Sisi Positif kepribadian Introvert

29 menit lalu

5 Sisi Positif kepribadian Introvert

Tidak seharusnya orang introvert itu diidentikkan dengan anti sosial dan dicap buruk. Mereka juga punya sisi positif.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

41 menit lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

41 menit lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

PPP Bantah Akan Beri Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

47 menit lalu

PPP Bantah Akan Beri Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

Khofifah Indar Parawansa mengklaim dirinya akan mendapatkan surat rekomendasi untuk maju di Pilkada Jawa Timur dari PPP, hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

54 menit lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Anak Petani Tak Sanggup Bayar UKT Rp 15 Juta di Prodi Kedokteran Unri

56 menit lalu

Anak Petani Tak Sanggup Bayar UKT Rp 15 Juta di Prodi Kedokteran Unri

Lebih dari 50 calon mahasiswa Unri tidak sanggup membayar UKT karena penetapan kelompok tidak sesuai kemampuan ekonomi orang tua mereka.

Baca Selengkapnya

Cristiano Ronaldo Jadi Atlet dengan Bayaran Tertinggi Versi Forbes, Lionel Messi Urutan Ketiga

59 menit lalu

Cristiano Ronaldo Jadi Atlet dengan Bayaran Tertinggi Versi Forbes, Lionel Messi Urutan Ketiga

Cristiano Ronaldo menduduki puncak daftar atlet dengan bayaran tertinggi versi Forbes untuk keempat kali sepanjang kariernya.

Baca Selengkapnya

Top Skor Proliga 2024 Bagian Putri setelah Putaran Pertama Usai: Pemain Asing Dominan, Megawati Hangestri Belum Masuk 10 Besar

59 menit lalu

Top Skor Proliga 2024 Bagian Putri setelah Putaran Pertama Usai: Pemain Asing Dominan, Megawati Hangestri Belum Masuk 10 Besar

Kompetisi Proliga 2024 sudah melewati putaran pertama. Persaingan berebut posisi top skor di bagian putri masih tetap tetap didominasi pemain asing.

Baca Selengkapnya