Pendatang Baru Jakarta Penuhi Industri Rumahan  

Reporter

Selasa, 5 Agustus 2014 09:53 WIB

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki arus balik Lebaran 2014 sejak 30 Juli 2014 lalu, menurut Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea, Jakarta akan kedatangan hampir 70 ribu penduduk baru.

Pendatang baru tersebut diperkirakan akan memenuhi beberapa area di Jakarta, seperti Kelurahan Kapuk, Palmerah, Kedoya Utara, Wijaya Kusuma, dan Pegadungan di Jakarta Barat. Pendatang juga tersebar di Sukapura, Cilincing, dan Kali Baru di Jakarta Utara, Cibubur dan Pulogebang di Jakarta Timur, Kalianyar di Jakarta Pusat, dan Pesanggrahan di Jakarta Selatan.

"Soalnya di daerah ini banyak rumah kontrakan yang kecil-kecil seperti rumah burung. Juga banyak industri rumah tangganya," ujar Purba saat dihubungi Tempo pada Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca: Begini Pemerintah Hitung Pendatang Baru ke Jakarta)

Ia menyebut di daerah Jakarta Barat banyak rumah-rumah yang terlihat biasa saja, tapi ternyata di dalamnya beroperasi sebagai industri tekstil seperti celana jin sehingga memancing orang-orang datang bekerja sebagai buruh.

Ia meminta agar ketua RT dan RW di kelurahan tersebut lebih sigap dan aktif mengimbau para pendatang baru untuk melaporkan diri ke RT setempat.

Pelaporan tersebut melingkupi tujuan mereka datang ke Jakarta: apakah untuk sekolah atau bekerja, di mana mereka akan menetap, dan apakah sementara atau permanen. Untuk pekerjaan pun diimbau agar pekerjaan yang informal seperti menjadi tukang parkir atau tukang ojek usai melakukan pekerjaan formal ikut dilaporkan.

"Ketua RT dan RW juga diimbau untuk mengawasi lebih intensif rumah kos dan kontrakan, seperti yang banyak di Palmerah dan Kapuk. Kawasan tanah sengketa seperti di Tanah Merah dan Waduk Pluit juga harus diawasi," kata Purba menerangkan.

Menurut dia, daerah sengketa seperti di Tanah Merah dan jalan inspeksi Banjir Kanal Barat di Cideng, Tanah Abang, menjadi kantung-kantung permukiman liar para pendatang baru. Mereka kerap membagi-bagi tanah dan kemudian membangun tempat tinggal dari papan tripleks ataupun kardus di area tersebut. Beberapa bahkan membuka usaha berjualan di rumah kardus tersebut.

"Ya mereka jadi PKL liar, atau kalau tidak dagang narkotik, atau pelacuran," ujarnya. Untuk mengatasi hal ini, Purba mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan sering mengadakan penertiban kawasan kumuh dan PKL liar. Penertiban ini tidak akan pandang bulu, baik untuk pemegang kartu identitas penduduk Jakarta ataupun bukan. Yang jelas, semua yang melanggar hukum akan dijaring.

"Untuk mengurangi minat pendatang baru yang niatnya memang hanya mau jadi pengemis, gelandangan ataupun PKL. Mereka kan melanggar hukum kalau tujuannya begitu," tuturnya.

URSULA FLORENE SONIA

Berita Terpopuler


Ahok Duga Anggota TNI Bekingi Keamanan Monas
Cara Ahok Halau Pendatang ke Jakarta
Lakukan Kekerasan Seksual, Guru Ngaji Ditangkap
Rel Empat Jalur Manggarai-Bekasi Dikebut Lagi

Berita terkait

Politikus PDIP Kritik Anies Baswedan yang Tak Gelar Operasi Yustisi

16 Mei 2022

Politikus PDIP Kritik Anies Baswedan yang Tak Gelar Operasi Yustisi

Politikus PDIP Hardiyanto Kenneth menilai tak ada operasi yustisi bisa menimbulkan masalah sosial di DKI Jakarta

Baca Selengkapnya

Kota Tangerang Bebaskan Masuknya Pendatang Baru, Ini Syaratnya

14 Juni 2019

Kota Tangerang Bebaskan Masuknya Pendatang Baru, Ini Syaratnya

Pemerintah Kota Tangerang menyatakan terbuka untuk kaum pendatang yang ramai pada arus urbanisasi pasca Lebaran.

Baca Selengkapnya

Operasi Yustisi Pendatang, Anies: Jangan Negatif ke Orang Miskin

2 Juni 2019

Operasi Yustisi Pendatang, Anies: Jangan Negatif ke Orang Miskin

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yakin jumlah warga yang urbanisasi ke Jakarta atau pendatang tak membeludak tahun ini.

Baca Selengkapnya

Anies: Jakarta Hidup Berkembang Lewat Begitu Banyak Pendatang

1 Juni 2019

Anies: Jakarta Hidup Berkembang Lewat Begitu Banyak Pendatang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak melarang pendatang ke ibu kota untuk mencari peruntungan.

Baca Selengkapnya

Pendatang Baru Jakarta 69.000 Orang, Ini Tanggal Operasi Yustisi

2 Juli 2018

Pendatang Baru Jakarta 69.000 Orang, Ini Tanggal Operasi Yustisi

Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan menggelar operasi yustisi serentak untuk menertibkan administrasi kependudukan para pendatang baru di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2018, 69 Ribu Pendatang Baru Banjiri Jakarta

2 Juli 2018

Arus Balik Lebaran 2018, 69 Ribu Pendatang Baru Banjiri Jakarta

Pendatang baru di Jakarta setelah libur Lebaran 2018 mencapai 69 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Menghadapi Pendatang Cari Kerja di DKI, Begini Harapan Sandiaga

20 Juni 2018

Menghadapi Pendatang Cari Kerja di DKI, Begini Harapan Sandiaga

Sandiaga Uno mengatakan DKI siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menanggulangi persoalan pendatang yang mencari kerja di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Tak Akan Cegah Pendatang Baru Pascamudik Lebaran

6 Juni 2018

Anies Baswedan Tak Akan Cegah Pendatang Baru Pascamudik Lebaran

Anies Baswedan tidak mempermasalahkan tujuan para pendatang baru itu ke ibu kota asalkan bersedia mengikuti aturan kependudukan dan pencatatan sipil.

Baca Selengkapnya

Hampir Seribu Orang Terlantar di Kota Bekasi Sepanjang 2017

24 Agustus 2017

Hampir Seribu Orang Terlantar di Kota Bekasi Sepanjang 2017

Untuk membantu orang-orang terlantar itu, pemerintah Kota Bekasi membiayai mereka untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Usai Lebaran, Lima Ribu Pendatang Baru Datangi Tangerang Selatan

8 Juli 2017

Usai Lebaran, Lima Ribu Pendatang Baru Datangi Tangerang Selatan

Setelah libur lebaran, sekitar lima ribu jiwa datang menetap ke Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya