Bandar Ganja di Kampus-kampus Depok Dibekuk  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 1 September 2014 16:31 WIB

Aparat Kepolisian bersama unsur Muspida dan TNI membakar ganja hasil sitaan di Banda Aceh, Rabu (17/10). TEMPO/Heri Juanda

TEMPO.CO, Depok - Polisi Depok menangkap bandar ganja yang diduga terlibat jaringan Aceh berinisial SA, 23 tahun, di rumahnya, Jalan Raya Duta Pelni, Baktijaya, Sukmajaya, Depok. Di sana, polisi menemukan belasan paket ganja dengan total 19,4 kilogram senilai Rp 55 juta.

"Dia adalah sindikat jaringan Aceh yang kami amankan pada Sabtu malam (30 Agustus 2014, pukul 23.30)," kata Kepala Satuan Narkoba Polresta Depok Komisaris Vivick Tjangkung, Senin, 1 September 2014. (Baca: Polda Telusuri SKPKB Lamborghini Milik Haji Lulung)

Menurut dia, penangkapan itu hasil dari laporan masyarakat yang mengetahui ada pengedar ganja di kawasan Sukmajaya tiga hari sebelum penangkapan. Ganja yang ditemukan itu adalah sisa penjualan dari 30 kilogram yang dikirim oleh jaringannya. "Sudah terjual sekitar 11 kilogram. Dijual dengan dipecah menjadi paket kecil," ujar Vivick.

Vivick menuturkan tersangka adalah pemain lama yang sudah tiga kali menerima kiriman paket untuk dijual ke sejumlah wilayah. Dari tiap paket yang diterima, SA mendapatkan upah dari bos sindikatnya. "Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan untuk jaringan di atasnya."

Kepada polisi, tersangka mengaku mendapat ganja itu dari jaringan besar. Paket ganja ini dikirim melalui jalur laut. "Paket ini dikirim dari jaringan Aceh melalui jalur laut," katanya.

Tersangka menjual ganja tersebut ke seluruh wilayah Depok, perbatasan Jakarta Selatan, dan Bogor. Biasanya, konsumennya adalah masyarakat perguruan tinggi. Karena itu, tidak menutup kemungkinan tersangka ikut menjual di enam wilayah kampus yang ada di Depok. "Penjualan ganja ini kan tidak mengenal batas," ujar Vivick.

Kepada wartawan, tersangka SA mengaku hanya diberi tugas untuk mengamankan atau tempat penitipan paket tersebut. Dari 3 kilorgam, SA mendapat imbalan Rp 30 ribu. "Saya cuma dititipin, baru kenal," tuturnya. (Baca: Polisi Incar Enam Bandar Narkoba di LP)

Pria yang berprofesi sebagai tukang parkir di Jalan Juanda itu tak menyangka akan ditangkap polisi. Mulanya, dia ditawari temannya yang menawarkan jasa penitipan ganja. Dia menerima proyek ilegal itu karena penghasilan sebagai tukang parkir dirasa kurang. "Saya tahu itu ganja, tapi saya cuma tukang parkir. Saya benar-benar menyesal."

ILHAM TIRTA

Berita lain:
'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya'
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Jokowi Dibilang Sinting, 'Gol Bunuh Diri' Prabowo, sampai Kain Ihram
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'

Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

16 jam lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

17 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

19 jam lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

20 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

20 jam lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

1 hari lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

1 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

1 hari lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

1 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya