Polisi Ancam Panggil Paksa Alumnus SMA 3

Reporter

Editor

Suseno TNR

Senin, 1 September 2014 16:56 WIB

Kerabat korban hadir untuk saksikan sidang kasus kekerasan siswa SMA 3 di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, 26 Agustus 2014. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan telah memanggil empat alumnus SMA Negeri 3 Jakarta Selatan yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Arfiand Caesary Alirhami. Namun, hingga petang ini, baru dua alumnus yang memenuhi panggilan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jaksel Komisaris Indra Fadilah Siregar mengatakan pihaknya akan menunggu dua tersangka yang belum datang hingga malam ini. "Kalau mereka mangkir lagi, kami lakukan upaya paksa," ujar Indra, Senin, 1 Agustus 2014.

Empat tersangka yang dipanggil hari ini adalah F, M, J, dan W. Ini merupakan panggilan pemeriksaan kedua setelah ditetapkan sebagai tersangka. Pada panggilan pertama, tidak ada satu pun yang datang dengan alasan sakit. Jika dalam panggilan kedua mereka tetap memberikan alasan yang sama, penyidik akan mengecek alasan itu. "Kami akan bawa dokter untuk memeriksa mereka."

Menurut Indra, penyidik bisa memanggil mereka secara paksa lantaran status mereka telah meningkat dari saksi menjadi tersangka. Sejauh ini, tersangka yang baru hadir adalah M dan W. (Baca: Kronologi Penganiayaan di Kegiatan Sabhawana SMA 3)

Seperti diketahui, Arfiand Caesary Alirhami, siswa kelas X SMA 3, meninggal setelah mengikuti pelatihan Sabhawana, organisasi pencinta alam di sekolah tersebut. Berdasarkan pemeriksaan medis, ada tanda-tanda penganiayaan yang dialami remaja itu. Keluarga melapor ke polisi untuk memastikan dugaan itu. (Baca: Alumni SMAN 3 Jakarta Ikut Pukul Arfiand)

Dalam penyelidikan, polisi menetapkan lima senior korban sebagai tersangka. Empat di antaranya telah disidang dan mendapat vonis hukuman percobaan 1,5 tahun.

NINIS CHAIRUNNISA



Topik Terhangat: Koalisi Jokowi-JK | Siapa Ketua DPR | Sengketa Pilpres Ancaman | ISIS Pembatasan | BBM Subsidi




Berita Terpopuler:
'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya'
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Jokowi Dibilang Sinting, 'Gol Bunuh Diri' Prabowo, sampai Kain Ihram
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'

Berita terkait

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

23 jam lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

2 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

3 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

3 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

4 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

5 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

8 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

8 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya