Ratusan kendaraan terjebak dalam kemacetan setelah keluar pintu gerbang tol Cililitan menuju tol dalam kota Jakarta, (17/1). ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta yang akan dibangun tahun depan ternyata tidak memiliki lajur khusus bus. "Kalau ada jalur khusus, habis dong jalan tolnya. Yang penting Anda tahu, bus itu bercampur dengan kendaraan lain," ujar Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Frans Sunito di Balai Kota, Kamis, 4 September 2014. (Baca: Lanjutkan Proyek EnamRuasTol, Ini Alasan Ahok)
Menurut Frans, pihaknya menyediakan angkutan umum berupa bus yang ulang alik di atas jalan tol, yang seluruhnya melayang. Lalu, ada halte yang dibangun di lokasi yang bersinggungan dengan transportasi lain, seperti stasiun kereta dan halte bus Transjakarta. (Baca: EnamRuas Jalan Tol Dikebut untuk Asian Games)
Halte dibangun agak menjorok ke luar agar tidak mengganggu kendaraan lain saat bus itu berhenti. Halte juga dilengkapi fasilitas tangga dan eskalator. Tujuannya, memudahkan penumpang mengakses bus ulang-alik tersebut
Frans menuturkan bus tersebut akan disediakan oleh pihaknya. Namun ia tak menyebut jumlah bus yang disediakannya. Ia malah menjawab diplomatis, "Kami sudah perhitungkan dalam nilai investasi."