Penganiaya Bocah Iqbal Divonis 13 Tahun  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 9 September 2014 16:30 WIB

Ilustrasi. outlookindia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dadang Supriyatna, terdakwa penganiaya bocah 4 tahun bernama Iqbal, dijatuhi hukuman kurungan selama 13 tahun dan denda Rp 60 juta subsider 6 bulan kurungan. Vonis ini sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum karena hakim menilai tidak ada hal yang meringankan kesalahan Dadang selama proses persidangan.

Majelis hakim yang dipimpin Usaha Ginting memutuskan Dadang telah melanggar Pasal 80 dan 88 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. "Terdakwa terbukti melakukan eksploitasi seksual dan ekonomi terhadap Iqbal untuk keuntungan diri sendiri," kata Usaha saat membacakan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Selasa, 9 September 2014.

Dalam putusannya, hakim menilai Dadang yang bekerja sebagai pengamen itu telah melakukan berbagai bentuk penganiayaan terhadap Iqbal, yang berakibat luka berat dan trauma psikologis. Dadang menculik Iqbal dari ibunya yang sedang berjualan minuman di Stasiun Senen pada Desember 2013.

Sejak itu, Dadang terus-menerus menyiksa Iqbal hingga terluka lalu membawa bocah itu saat mengamen. Luka-luka pada tubuh Iqbal sengaja diperlihatkan Dadang untuk mengundang belas kasihan orang sehingga pendapatannya sebagai pengamen bertambah.

Siksaan yang dilakukan Dadang antara lain menusuk dada Iqbal dengan paku panas sebanyak 15 kali, menggunting lidah, membenturkan kepala ke dinding, memuntir tangan hingga patah, bahkan menggunting ujung kemaluan korban. Bila bekas luka pada tubuh Iqbal mulai menghilang, Dadang akan menyiksanya kembali.

Kasus ini terungkap setelah seorang warga merasa kasihan melihat kondisi Iqbal yang dibawa Dadang mengamen. Iqbal segera dibawa ke Puskesmas Pademangan dan kasus tersebut dilaporkan ke Komite Nasional Perlindungan Anak. Setelah ditelusuri, Dadang terbukti sebagai pelaku dan segera diamankan oleh Polisi Resor Metro Jakarta Utara. (Lihat: Balita Dianiaya, Tangan Patah, Badan Disetrika)

Kuasa hukum Dadang menerima keputusan hakim itu. "Dadang sudah bilang rela menerima berapa pun hukuman yang dijatuhkan. Dia sudah menyesali perbuatannya," kata Hendrayanto, pengacara Dadang, seusai persidangan. (Baca: Bocah IS Disiksa Kekasih Ibunya karena Cemburu)

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Berita Terpopuler:
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
PKS Blunder Usung Pilkada Tak Langsung
Ketemu Sudi Silalahi, Rini Minta Maaf
Demi Prabowo, PKS Setuju Pilkada Lewat DPRD

Berita terkait

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

5 jam lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

20 jam lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

1 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

3 hari lalu

Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

6 hari lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

6 hari lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

6 hari lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

6 hari lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

7 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya