TEMPO.CO, Bogor - Wiwin Agustina, 38 tahun, warga perumahan Sindangbarang Asri Blok D RT 06 RW 03, Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, melaporkan IS, dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) ke Kepolisian Sektor Dramaga.
Peristiwa penganiayan terjadi pada Kamis, 11 September 2014, sekitar pukul 09.30 WIB, di salah satu ruangan FKH IPB, Kampus Dramaga, Kabupaten Bogor. "Awalnya mobil saya diserempet oleh mobil pelaku dan saya kejar ke kantornya di FKH untuk minta pertanggungjawaban," kata Wiwin saat ditemui di GOR Pajajaran, Senin, 15 September 2014.
Wiwin mengatakan berniat meminta ganti rugi karena cat mobilnya lecet lantaran diserempet mobil CR-V milik dosen tersebut. "Ternyata dia malah bertindak arogan dengan memaki-maki, bahkan sempat akan menampar saya di depan dua petugas keamanan IPB, kalau tidak salah bernama Abdillah dan Jawira," katanya.
Dia melanjutkan, dosen tersebut mengatakan tidak akan mengganti kerusakan mobil miliknya dan akan menempuh jalur hukum. "Karena mau menempuh jalur hukum, saya pun sempat meminta nomor kontak dirinya," katanya.
Tapi sang dosen malah emosi dan tidak mau memberikan nomor kontak ponselnya. Dia malah menanyakan identitas Wiwin. "Saya bilang, 'Kalau begitu saya minta foto Bapak saja,' sambil mengeluarkan handphone dan saya foto. Pelaku malah mau merebut handphone dan akan menampar saya, untung dihalangi petugas kemanan kampus," katanya.
Karena tidak berhasil menampar korban, pelaku pun menutup pintu ruangan dengan membantingnya. Namun korban memaksa ikut masuk karena merasa urusan mereka berdua belum selesai. "Saya berusaha masuk karena urusan belum selesai, tapi pelaku mendorong saya, sampai rusuk saya kena filing kabinet serta perut tersangkut pegangan pintu, dan akhirnya saya laporkan kasus ini ke polisi," katanya.
Kepala Kepolisian Sektor Dramaga Komisaris Syaifudin Gayo mengatakan jajarannya sudah mendapat laporan dari korban. "Korban sudah melapor dengan terlapor seorang dosen IPB," kata Syaifudin.
Selain meminta keterangan saksi korban, polisi juga sudah memeriksa dua petugas keamanan kampus sebagai saksi. "Untuk sementara, baru tiga orang yang dimintai keterangan, dan melakukan visum terhadap korban," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Berita Terpopuler:
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Soal RUU Pilkada, Amir: SBY Berpihak pada Akal Sehat
3 Kemesraan Ahok-Lulung Setelah Cekcok Panjang
Berita terkait
Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang
1 hari lalu
Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang
Baca SelengkapnyaPasien Hidup Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal, Ini Komentar Profesor Genetika IPB
1 hari lalu
Richard 'Rick' Slayman dinyatakan meninggal pada Sabtu lalu, dua bulan setelah menjalani xenotransplantasi ginjal babi.
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku
2 hari lalu
Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.
Baca SelengkapnyaPolisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa
2 hari lalu
Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.
Baca SelengkapnyaKasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka
3 hari lalu
Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.
Baca SelengkapnyaRubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang
3 hari lalu
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal
4 hari lalu
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBuntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini
4 hari lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.
Baca SelengkapnyaRamai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron
6 hari lalu
Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.
Baca SelengkapnyaTaruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas
9 hari lalu
Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.
Baca Selengkapnya