Pendemo yang tergabung dalam massa FPI dan FBB meneriakkan slogan saat melakukan aksi menolak Ahok jadi Gubernur DKi di depan kantor DPRD DKI Jakarta, 24 September 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya DPRD DKI, Fajar Sidik, mengakui selama ini aksi unjuk rasa yang digelar Front Pembela Islam selalu berkoordinasi dengan partainya. "Biasanya, ada koordinasi dahulu," katanya di Balai Kota, Jumat, 3 Oktober 2014. (Baca: Setya dan Fahri Dicurigai Mau Lumpuhkan KPK)
Namun demo sekarang yang berlangsung ricuh tidak ada koordinasi sama sekali. "Saya sudah tanya ke orang FPI, mereka juga tidak tahu," ujarnya. Ia menduga ada provokator yang sengaja memicu agar demo ricuh. Tujuannya, menyudutkan umat Islam.
Selama ini, tutur ia, jika berkoordinasi dengan partainya, demo oleh FPI tidak terjadi ricuh. "Kami selalu terima mereka. Biasanya, yang kami terima tidak ada yang berujung rusuh."
Ia khawatir ricuhnya aksi demo memicu kejadian serupa oleh warga atau massa lain. "Saya takut aksi ini membuka katup kekecewaan masyarakat terhadap Ahok," katanya.
Demo menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo ricuh. Sebanyak 200 anggota FPI yang demo bentrok dengan pihak kepolisian. Massa melempar batu seukuran kepalan tangan ke polisi. (Baca: Kapolda Metro Minta Korlap Demo FPI Serahkan Diri)